
Upaya mengurai kemacetan dilakukan Pemprov DKI dengan mengebut pembangunan dua Jalan Layang Non Tol (JLNT), yaitu JLNT Antasari-Blok M dan JLNT Kampungmelayu-Tanahabang. Untuk proyek JLNT Antasari-Blok M pembangunannya sendiri sudah mencapai 70 persen, dan diperkirakan Agustus tahun ini sudah bisa difungsikan. Sedangkan untuk JLNT Kampungmelayu-Tanahabang, proses pembangunannya sudah mencapai 66 persen dan diperkirakan akan selesai akhir tahun 2012.
Kasie Simpang Tak Sebidang Dinas Pekerjaan Umum DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, JLNT Antasari-Blok M dibangun sepanjang 5 kilometer yang membentang dari Pasar Cipete hingga Markas Besar Polri di Jl Trunojoyo. Sementara, untuk JLNT Kampungmelayu-Tanahabang memiliki panjang 3,44 kilometer.
"Pembangunan kedua jalan layang ini telah dimulai sejak November 2011, sebagai salah satu upaya untuk mengurangi kemacetan di ibu kota, khususnya saat pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dilakukan," ujarnya, Sabtu (5/5).
Ditambahkannya, dalam pembangunan JLNT Kampungmelayu-Tanahabang telah mengalami banyak kemajuan. Bahkan, sejak tahun lalu pengendara sudah dapat kembali melintasi akses Jl Rasuna Said menuju Jl Prof Dr Satrio sisi selatan, karena pengecoran jalan untuk keperluan JLNT di lokasi tersebut sudah selesai.
"Kami perkirakan, pembangunan dua JLNT itu bisa selesai tepat waktu. Sehingga segera dapat digunakan oleh masyarakat. Diharapkan dengan digunakannya jalan layang ini mampu menguragi kemacetan di ibu kota, sehingga masyarakat pengguna jalan menjadi lebih nyaman dan waktu tempuh di jalan menjadi lebih cepat," tandasnya.