BREBES- Jembatan Sungai Pemali di jalur pantura Kota Brebes pada 2013
diusulkan dibongkar untuk diperbaiki total.Usulan itu diajukan Bina
Marga Jateng kepada Kementerian Departemen Pekerjaan Umum (DPU), karena
kondisi jembatan sudah tidak layak dan berulangkali mengalami kerusakan.
Akibatnya, arus lalu lintas (lalin) di jalur pantura kerap tersendat.
“Usulan ini sudah kami sampaikan kepada Kementerian DPU. Kami berharap
tahun depan perbaikan bisa direalisasikan,” papar Pejabat Pembuat
Komitmen (PPKom) Perbaikan Jalan dan Jembatan Ruas Losari-Brebes Bina
Marga Jateng wilayah Tegal, Henugroho, kemarin.
Menurut dia, dalam usulan itu, perbaikan total dilakukan dengan membongkar seluruh jembatan dan dibangun kembali. Perbaikan total itu dilakukan untuk jembatan sisi sebelah utara dan disamakan dengan sisi sebelah selatan. Perbaikan total mendesak dilakukan karena usia jembatan sudah tua, dibangun pada 1970-an. “Saat ini kondisi jembatan rusak lagi, khususnya di bagian lantainya. Kerusakan itu sedang diperbaiki melalui perawatan rutin,” paparnya. Kurang Maksimal Dia menjelaskan, guna mengantisipasi usia jembatan yang tua itu sebenarnya sudah diambil langkah, yakni dilakukan perbaikan di lantai jembatan.
Lantai jembatan yang semula berupa cor beton, diganti dengan pelat baja. Namun, upaya penggantian lantai jembatan untuk mengurangi beban itu hasilnya kurang maksimal. Jembatan berulangkali mengalami kerusakan. Itu terjadi karena kondisi arus lalu lintas yang padat dan beban kendaraan yang berlebih. “Karena itu, kami mengusulkan dibongkar total dan disamakan dengan sisi sebelahnya,” tandas dia.
Persoalan utama di Jembatan Pemali, tambah dia, yaitu kondisi beban kendaraan yang berlebih. Akibatnya, lantai jembatan yang terbuat dari pelat baja tidak kuat, sehingga lepas. “Untuk saat ini kerusakan-kerusakan yang terjadi di jembatan Pemali sedang diperbaiki melalui perawatan rutin. Kami sangat berharap usulan perbaikan total itu bisa direalisasikan,” kata dia.
Menurut dia, dalam usulan itu, perbaikan total dilakukan dengan membongkar seluruh jembatan dan dibangun kembali. Perbaikan total itu dilakukan untuk jembatan sisi sebelah utara dan disamakan dengan sisi sebelah selatan. Perbaikan total mendesak dilakukan karena usia jembatan sudah tua, dibangun pada 1970-an. “Saat ini kondisi jembatan rusak lagi, khususnya di bagian lantainya. Kerusakan itu sedang diperbaiki melalui perawatan rutin,” paparnya. Kurang Maksimal Dia menjelaskan, guna mengantisipasi usia jembatan yang tua itu sebenarnya sudah diambil langkah, yakni dilakukan perbaikan di lantai jembatan.
Lantai jembatan yang semula berupa cor beton, diganti dengan pelat baja. Namun, upaya penggantian lantai jembatan untuk mengurangi beban itu hasilnya kurang maksimal. Jembatan berulangkali mengalami kerusakan. Itu terjadi karena kondisi arus lalu lintas yang padat dan beban kendaraan yang berlebih. “Karena itu, kami mengusulkan dibongkar total dan disamakan dengan sisi sebelahnya,” tandas dia.
Persoalan utama di Jembatan Pemali, tambah dia, yaitu kondisi beban kendaraan yang berlebih. Akibatnya, lantai jembatan yang terbuat dari pelat baja tidak kuat, sehingga lepas. “Untuk saat ini kerusakan-kerusakan yang terjadi di jembatan Pemali sedang diperbaiki melalui perawatan rutin. Kami sangat berharap usulan perbaikan total itu bisa direalisasikan,” kata dia.