Lalin Kawasan Seturan dan Babarsari Makin Ruwet

19:14
ruas-jalan-kawasan-babarsari.jpg

Sleman  - Ruas jalan di kawasan Seturan dan Babarsari sepertinya tak pernah sepi. Saat siang,jalanan didominasi para pekerja, mahasiswa, pelajar serta pengguna jalan lainnya. Kondisi yang sama saat malam hari, bahkan jalanan bertambah ramai karena banyaknya pedagang kaki lima, pusat kuliner, serta tempat hiburan yang selalu diminati pengunjung.

Ironisnya, di kawasan pusat jasa, perdagangan dan kuliner ini, belum diimbangi dengan ketersediaan rambu lalu lintas yang memadai. Baik itu berupa traffic light, zebra cross, cermin cembung maupun rambu batas kecepatan.

Semisal di perempatan jalan Seturan Raya - Sungai Mataram, serta di pertigaan Jalan Seturan - Babarsari yang keduanya sama sekali tak dilengkapi rambu lalu lintas. Pun demikian halnya ketika Tribun Jogja mencoba menyusuri jalan Seturan Raya dan Jalan Babarsari, tidak ditemukan adanya rambu pendukung semisal zebra cross tempat menyeberang.

"Di sini sudah biasa saling serempet," ujar Danu, penjual bubur kacang ijo yang kiosnya tepat menghadap ke arah perempatan jalan Seturan Raya – Sungai Mataram, Jumat (7/9/2012).

Akibat ketiadaan rambu tersebut, menurutnya, paling tidak satu hari pasti ada pengendara yang bersenggolan hingga menyebabkan kecelakan ringan hingga kecelakaan serius. Tak hanya karena ketiadaan rambu lalu lintas, namun akibat dari pengguna jalan yang ugal - ugalan.

Selain itu, pria asal Kuningan yang sudah selama satu tahun berdagang di daerah itu menuturkan bahwa pengendara di jalan tersebut memang kerap kali memacu kendaraannya, sementara di waktu bersamaan mereka juga sering tak menggunakan perlengkapan keamanan pengendara.

“Polisi juga cuma jaga pagi hari saja, sedangkan siang dan sore yang justru paling ramai, tidak dijaga sama sekali. Paling tidak, dalam sehari pasti ada insiden di jalan,” urainya.

Sumber: Tribunjogja

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »