Belitung - Kendaraan truk kosong maupun bermuatan serta bus membawa penumpang dilarang melewati jembatan darurat yang sudah dibangun, pacsa ambruknya Air Raya II, Desa Badau Kecamatan Badau, Belitung beberapa waktu lalu.
"Sudah kita pasang portal, sudah kita pasang rambu-rambu tanda larangan bagi bis dan truk untuk lewat, Tapi ternyata masih ada juga truk dengan muatan maupun bis penumpang yang lewat, padahal ini sudah diperingati jembatan darurat. Kalau terjadi apa-apa, kami yang akan dipermasalahkan," ungkap Nur Aini dari Pengawas Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional III Palembang saat dihubungi wartawan, Selasa (8/1/2013).
Ia mengaharapkan kerja sama warga masyarakat terutama pengendara truk maupun bis untuk dapat memaklumi, agar tidak melewati jembatan darurat tersebut. Mengingat jembatan itu dibuat kondisinya darurat, yang hanya dapat dilalui kendaraan sepada motor, mobil pribadi.
"Sudah lima kali kita perbaiki portal di jembatan darurat ini. Karena sering dirusak, begitu kita pasang, nggak lama dirusak lagi. Jadi kita berharap sama-sama saling menjaga. Untuk pembangunan jembatan permanen sedang diupayakan," tutur Nur.
"Sudah kita pasang portal, sudah kita pasang rambu-rambu tanda larangan bagi bis dan truk untuk lewat, Tapi ternyata masih ada juga truk dengan muatan maupun bis penumpang yang lewat, padahal ini sudah diperingati jembatan darurat. Kalau terjadi apa-apa, kami yang akan dipermasalahkan," ungkap Nur Aini dari Pengawas Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional III Palembang saat dihubungi wartawan, Selasa (8/1/2013).
Ia mengaharapkan kerja sama warga masyarakat terutama pengendara truk maupun bis untuk dapat memaklumi, agar tidak melewati jembatan darurat tersebut. Mengingat jembatan itu dibuat kondisinya darurat, yang hanya dapat dilalui kendaraan sepada motor, mobil pribadi.
"Sudah lima kali kita perbaiki portal di jembatan darurat ini. Karena sering dirusak, begitu kita pasang, nggak lama dirusak lagi. Jadi kita berharap sama-sama saling menjaga. Untuk pembangunan jembatan permanen sedang diupayakan," tutur Nur.