MOTOR PAK GURU MELAJU PAKAI GAS ELPIJI

16:01

 

MOTOR matic Nopol Z 6172 AW tampil aneh di deretan motor yang diparkir di pelataran SMAN 1 Sumedang. Di antara motor milik para guru dan siswa ini, terselip motor milik guru Fisika, Cece Wawan (45), yang bagian belakangnya mengangkut tabung gas elpiji tiga kilogram berwarna melon.

Tak heran, motor guru yang tinggal di Blok 3 Perumahan Jatihurip, Desa Jatihurip, Kecamatan Sumedang Utara, itu kerap menjadi tontonan. "Motor saya memang harus membawa tabung gas elpiji karena menjadi bahan bakar motor menggantikan premium," kata Cece di SMAN 1 saat berbincang dengan Tribun, Jumat (11/1).

Guru fisika yang sudah mengajar sejak 1992 ini merakit sendiri konverter supaya bahan bakar motor kesayangannya bisa dikonversi ke gas. "Idenya sudah setahun ingin menggunakan bahan bakar gas, tapi mulai serius mengutak-atik sekitar dua bulan lalu," kata bapak tiga anak ini.

Ia tidak sendirian melakukan uji coba dan membuat konverter. "Saya ditemani pemilik bengkel bernama Didin membuat konverter. Mempelajari pembuatan diambil dari internet," katanya.

Selama dua bulan mereka mencoba membuat konverter mulai memodifikasi karburator bekas sampai membuat konverter dari pipa besi. "Pembuatan pertama motor bisa hidup ketika digas full tapi tidak langsam. Kemudian diperbaiki lagi dan gas bisa langsam tapi saat digas motor malah mati," katanya.

Percobaan terus dilakukan dan akhirnya, di pengujung Desember lalu, motor berbahan bakar gas ini bisa berjalan. "Sudah dua minggu motor ini bisa dipakai dan jarak tempuh sudah 70 km, tapi tabung gas 3 kg ini belum sempat diganti. Saat percobaan sebelumnya menghabiskan satu tabung gas," katanya. Biaya yang dihabiskan sekitar Rp 200 ribuan.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »