Jakarta - Petugas Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur menggelar razia angkutan umum di kawasan tersebut. Dalam razia itu ratusan angkutan umum kena tilang karena melanggar peraturan.
"Razia kali ini yang digelar sejak tanggal 2 hingga 7 Januari 2013, sebanyak 172 angkutan umum di BAP (ditilang-red) dan ada 2 buah angkutan umum yang dikandangkan karena tidak bisa menunjukan kelengkapan surat-surat kendaran," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi saat dihubungi wartawan, Selasa (8/1/2013).
Mirza mengatakan, razia ini digelar untuk memeriksa kelengkapan angkutan umum yang ada di kawasan tersebut. Dalam operasi itu, petugas memeriksa kelengkapan surat-surat seperti SIM dan juga KIR. Selain itu petugas juga memeriksa identitas pengemudi untuk mencegah adanya sopir tembak.
"Selain itu kelengkapan pengemudi baik seragam, kartu tanda anggota (KTA) kartu pengenal pegawai (KPP), uji KIR serta kelayakan angkutan umum itu kita periksa. Razia tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman kepada para penumpang angkutan umum," katanya.
Menurut Mirza, razia yang di gelar selama ini tidak hanya di dalam terminal namun di luar terminal juga atau tempat-tempat yang di anggap rawan. Selain melakukan razia pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait pemberlakuan kembali sistem alarm pada kendaraan angkutan umum guna mengurangi kejahatan di dalam angkutan umum.
"Ya, sedang kita usulkan agar diberlakukan kembali pemasangan lampu alarm atau tanda bahaya di setiap angkutan umum. Jadi, apabila terjadi kejahatan di dalam angkutan umum, penumpang bisa langsung menyalakan saklar lampu sehingga petugas lebih mudah mengetahui apabila sedang terjadi tindak kejahatan di dalam angkutan umum tersebut," ujarnya.
Mirza meminta kepada calon pengguna angkutan umum dapat lebih waspada dan berhati-hati memilih angkutan umum.
"Pilih angkutan umum dengan sopir berseragam dan menyertakan kartu pengenal yang terpampang di dalam angkutan tersebut," tandasnya.
"Razia kali ini yang digelar sejak tanggal 2 hingga 7 Januari 2013, sebanyak 172 angkutan umum di BAP (ditilang-red) dan ada 2 buah angkutan umum yang dikandangkan karena tidak bisa menunjukan kelengkapan surat-surat kendaran," ujar Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Timur, Mirza Aryadi saat dihubungi wartawan, Selasa (8/1/2013).
Mirza mengatakan, razia ini digelar untuk memeriksa kelengkapan angkutan umum yang ada di kawasan tersebut. Dalam operasi itu, petugas memeriksa kelengkapan surat-surat seperti SIM dan juga KIR. Selain itu petugas juga memeriksa identitas pengemudi untuk mencegah adanya sopir tembak.
"Selain itu kelengkapan pengemudi baik seragam, kartu tanda anggota (KTA) kartu pengenal pegawai (KPP), uji KIR serta kelayakan angkutan umum itu kita periksa. Razia tersebut bertujuan untuk memberikan rasa aman, nyaman kepada para penumpang angkutan umum," katanya.
Menurut Mirza, razia yang di gelar selama ini tidak hanya di dalam terminal namun di luar terminal juga atau tempat-tempat yang di anggap rawan. Selain melakukan razia pihaknya sedang berkoordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta terkait pemberlakuan kembali sistem alarm pada kendaraan angkutan umum guna mengurangi kejahatan di dalam angkutan umum.
"Ya, sedang kita usulkan agar diberlakukan kembali pemasangan lampu alarm atau tanda bahaya di setiap angkutan umum. Jadi, apabila terjadi kejahatan di dalam angkutan umum, penumpang bisa langsung menyalakan saklar lampu sehingga petugas lebih mudah mengetahui apabila sedang terjadi tindak kejahatan di dalam angkutan umum tersebut," ujarnya.
Mirza meminta kepada calon pengguna angkutan umum dapat lebih waspada dan berhati-hati memilih angkutan umum.
"Pilih angkutan umum dengan sopir berseragam dan menyertakan kartu pengenal yang terpampang di dalam angkutan tersebut," tandasnya.