Jalan Lintas Muaraenim-Tanjungenim Rawas

11:57
Muaraenim - Pengguna jalan keluhkan kondisi jalan lintas Sumatera Muaraenim-Tanjungenim. Sebab selain sempit dan bergelombang, juga banyak jurang sehingga rawan terjadi kecelakaan.

"Kalau bisa jalan yang tikungan dan ada jurang, untuk diberikan pagar besi pembatas, setidaknya jika ada kecelakaan pengguna jalan tidak langsung masuk ke dalam jurang," ujar Rino (36) warga Tanjungenim, kemarin.

Menurut Rino, jalur Tanjungenim-Muaraenim, tersebut, memang sering terjadi kecelakaan terutama di sekitar Jembatan Enim II, Kecamatan Muaraenim. Di daerah tersebut, supaya pemerintah untuk membuat pagar besi yang pinggir jalan yang ada jurang ke dalam sungai Enim.

Menurut Kapolres Muaraenim AKBP Mohamad Aris didampingi Kasatlantas AKP Tommy dan Kanitlaka Iptu Indrowono bahwa, sejak operasi ketupat 2013 lalu, tercatat dijalur tersebut telah terjadi lakalantas sebanyak 14 kali. Dan diantaranya ada sebuah mobil suzuki pick up yang sampai terjun ke dalam sungai Enim, dimana penyebabnya karena belum adanya pagar pengaman. Atas permasalahn ini, pihaknya telah mengajukan permohonan surat secara resmi kepada Pemkab Muaraenim untuk bisa dilakukan pemasangan pagar pengaman tersebut.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Muaraenim Drs Faturahman mengatakan, bahwa pihaknya tidak memiliki wewenang atau tanggung jawab baik dalam hal penjagaan maupun pembuatan marka (rambu) jalan dan pagar pengaman. Sebab jalan tersebut statusnya adalah jalan nasional bukan jalan Kabupaten. Karena itu adalah jalan nasional, maka merupakan tanggungjawab Departemen Perhubungan RI.

Dari hasil pendataan, kata Fathurahman, untuk daerah rawan tersebut yakni dari simpang tiga jembatan Enim II, Kecamatan Muaraenim hingga ke tugu dekat simpang lima Tanjungenim, Kecamatan Lawang Kidul, sekitar 15 km.

Dimana kondisi jalan sempit, bergelumbang dan banyak tikungan serta jurang. Karena jalan tersebut adalah jalan lintas Sumatera, tentu seluruh jenis kendaraan terutama yang besar sering melintasinya sehingga sangat rawan terjadi kecelakaan, apalagi tebing (jurang) yang langsung masuk ke dalam Sungai Enim cukup dalam sekitar 8-15 meter. Selain itu juga, kondisi jalan aspal di jembatan Enim II, yang berlobang sehingga membuat pengguna jalan terutama roda dua sering celaka.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »