Dalam upaya meningkatkan pelayanan
penanganan kecelakaan lalu lintas, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro
Metro Jaya menggelar pelatihan Program Penyempurnaan Pendataan
Kecelakaan Lalu Lintas melalui Integrated Road Safety Management System (IRSMS) kepada seluruh personil unit laka lantas di seluruh jajaran kewilayahan Polda metro Jaya.
Pelatihan yang digelar selama dua hari,
12-13 februari 2013 di Aula TMC tersebut dibuka langsung oleh Dirlantas
PMJ Kombes Pol Dr. Chryshnanda Dwi Laksana, M.Si bersama Kasubag Audit
Kamsel Korlantas Polri AKBP Aswin Siregar, S.IK, M.Si, MSC eng dengan
Team Leader Consultan (IRSMS) Consia Mr. Paul Hambleton.
Dalam sambutannya, Dirlantas mengatakan
bahwa penanganan kecelakaan lalu lintas di jalan bukan hana menjadi
tanggung jawab unit laka lantas saja. Namun, ini juga menjadi tugas
seluruh anggota kepolisian. Untuk itu, semua pihak harus berperan aktif
meminimalisir fatalitas kecelakaan lalu lintas.
Lanjut Chryshnanda, dalam menangani
sebuah kecelakaan, jangan hanya berfokus pada korban saja. Namun, juga
harus spesifik memahami faktor penyebab kecelakaan itu sendiri. Oleh
karena itu, diperlukan akurasi data yang valid dari setiap penanganan
kecelakaan.
“Saat ini tidak dipungkiri data
kecelakaan kita tidak pernah sama dengan stake holder terkait. Mengapa
kita tidak pernah bisa menganalisa dengan baik, karena system pendataan
tidak maksimal . Oleh karenanya diadakanlah pelatihan ini,” ujar
Chryshnanda.
Selanjutnya, dengan pelatihan ini
diharapkan dapat menyelidiki faktor penyebab kecelakaan dengan lebih
detail dan mengidentifiksi data yang cukup mengenai kronologi setiap
kecelakaan sehingga dapat mencegah jatuhnya korban di masa yang akan
datang.
“Pelatihan ini harus dilaksanakan dengan
sungguh-sungguh oleh setiap peserta karena korban meninggal akibat
kecelakaan jauh lebih banyak dari pada korban meninggal akibat perang
dan pembunuhan. Bahkan di Indonesia, kecelakaan adalah penyumbang
terbesar dalam kematian manusia,” ungkap Dirlantas.
“Oleh karena itu, peserta nantinya akan
diberikan sertifikat. Saudara nantinya akan dinilai. Yang tidak layak
lulus, tidak usah diluluskan,” tandasnya.
Chryshnanda juga mengistruksikan kepala
kesatuan kewilayahan (Kasat) di wilayah ibu kota untuk membentuk
komunitas korban kecelakaan lalu lintas dimana hal ini sebagai bentuk
kepedulian dari Polantas kepada korban kecelakaan.
“Korban dari setiap kecelakaan dapat
terguncang jiwanya dan mengalami trauma psikologis. Oleh karenanya
diperlukan kepedulian dari kita dalam penanganan trauma psikologisnya,”
pungkasnya.
Sementara itu dalam pelatihan ini para
instruktur dari Consultan IRSMS memperkenalkan materi mengenai
penginputan data dari mulai Database Pengemudi (SIM), Database
Kendaraan dan Database Pelanggaran (tilang) termasuk karakteristik dari
sarana dan prasarana ruas jalan tempat terjadinya kecelakan tersebut.
Selanjutnya diperkenalkan juga peralatan yang akan digunakan dalam
menginput data diantaranya, Tablet Accident Kit, Kamera (digital) GPS
dan Komputer.
Mereka yang menjadi instruktur adalah
AKBP Aswin Siregar, SIK, M.Si, MSC, Team Leader Consultan Cosia Mr Paul
Hambleton, Manager Direktur Mr Carsten Wass, Pakar Transportasi
Universita Indonesia Ir. Martha LeniSiregar, MSc dan Konsultan IT
Abirianto.
Sekedar informasi, Sejak Mei 2011,
Korlantas Polri mulai mengembangkan Sistem Pendataan Kecelakaan Lalu
lintasTerpadu melalui Program IRSMS . Program ini dirancang sebagai
system pendataan yang handal dan dilengkapi sarana dan prasarana serta
system informasi berbasis web portal. Adapun untuk peralatan, tidak
hanya yang digunakan dalam penginputan data, tapi juga termasuk
peralatan lapangan yang mendukung rekam jejak sebuah kecelakaan pada
lokasi dan waktu tertentu.