NTMC - Enam unit tangki crude palm oil (CPO) milik PT Inti Benua Perkasa (IBP), Ahad (16/11) dini hari ambruk. Akibatnya, 2.500-3.000 ton minyak tumpah dan berserakan di sungai dan pemukiman masyarakat di Jalan Lintas Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, Kota Dumai.
Informasi yang dihimpun Riau Pos, tumpahnya CPO diduga kuat karena pondasi tangki yang tidak kuat. Pagi hari ketika mengetahui adanya tumpahan CPO itu, ratusan warga sekitar pun sibuk turun. Mereka mengumpulkan tumpahan CPO yang meluber di atas air yang mengalir di parit. Tumpahan CPO juga menggenang di kawasan lahan yang rendah.
Menggunakan ember, panci, jeriken, drum dan peralatan lainnya, warga tampak sibuk mengumpulkan tumpahan minyak yang masih setengah jadi itu. Kawasan pabrik itu dipenuhi warga. Lalu lintas di jalan depan kawasan pabrik pun macet. Selain diramaikan aktivitas warga yang mengumpulkan tumpahan CPO, tidak sedikit pula warga yang datang ingin melihat.
Tidak hanya warga yang sibuk. Aparat kecamatan, Polsek Sungai Sembilan, Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Dumai dan pihak PT IBP pun tampak berupaya mengatasi agar minyak berwarna merah gelap itu tidak meluber ke laut.
‘’Upaya pertama adalah mengatasi agar CPO ini tidak sampai ke laut dan mencemari. Ini yang kami tekankan kepada pihak perusahaan,’’ ujar Kepala KLH Dumai, Bambang Surianto yang turun ke lapangan, Ahad (16/11).
Menurut Bambang, sebagaimana informasi yang didapatkannya dari pihak perusahaan, CPO yang tumpah tidak kurang dari 3.000 ton. CPO itu semula berada dalam tiga tangki. Terkait penyebab insiden itu, Bambang belum bisa memastikan. ‘’Untuk penyebab dan tindakan terhadap perusahaan, itu nanti. Sekarang, menyelamatkan lingkungan dari pencemaran tumpahan CPO ini,’’ sebutnya.
Terhadap CPO yang tumpah itu, Bambang mewanti-wanti warga untuk tidak membawanya pulang dan mengkonsumsinya. ‘’CPO itu masih minyak setengah jadi. Belum bisa dikonsumsi. Sebab untuk tahap pertama minyak tersebut bila terkena kulit akan mengalami gatal-gatal,’’ jelasnya. (ntmcpolri.info)