NTMCPOLRI - Jajaran Sat Lantas Polres Grobogan berupaya mencegah korban kecelakaan lalu lintas usia produktif di wilayah hukumnya. Meski tren jumlah korban terus mengalami penurunan, hal itu tidak membuat jajaran Satlantas harus berpangku tangan.
Jumlah korban laka lantas semester I tahun 2015 tertinggi adalah kalangan pelajar. ”Bisa jadi karena tingkat emosional mereka masih tinggi, kontrol terbatas, dan belum memiliki risiko tanggungan keluarga. Ini yang menyebabkan golongan usia itu banyak mengalami kecelakaan lalu lintas,’’ kata Kanitlaka Inspektur Dua Sunarto SH.
Untuk itu, Satlantas merangkul PKS untuk menyosialisasikan keselamatan berkendara di jalan raya. Tujuannya mengantisipasi banyaknya korban lakaa lantas di usia produktif. PKS atau Patroli Keamanan Sekolah merupakan media yang efektif dalam sosialisasi dan pembinaan tertib berlalu lintas secara dini.
Diharapkan, ketika para siswa dewasa kelak, dapat menjadi pelopor tertib berlalu lintas di kalangan keluarga dan lingkungannya.
Saat ini, nilai dia, secara umum, kesadaran tertib berlalu lintas masih rendah. Mereka mengendarai sepeda motor atau mobil di jalan raya hanya sekadar bisa. Akan lebih ideal, bila mereka memahami aturan berlalu lintas dan terampil dalam berkendara.
“Upaya kami, bagaimana mencegah lakalantas, bagaimana memberikan pelajaran dari sekarang agar kelak mereka sebagai pelaku lalu lintas menjadi warga negara yang tertib, disiplin dan patuh,’’ katanya.
Melalui PKS itu, kata Kanit Laka Lantas, para generasi muda diharapkan mengerti dan memahami aturan dalam berkendara. Kalau melanggar, mereka akan didenda dan dihukum. ”Pelanggaran adalah awal dari kecekalan lalu lintas,’’ katanya.
Dalam pembinaan terhadap PKS, materi yang diberikan berupa berbagai permasalah di bidang lalu lintas. Misalnya, pengenalan aturan lalu lintas, cara mengatur arus lalu lintas bagaimana mengedepankan keselamatan diri sendiri dan orang lain. ”Mereka mempraktikkan apa yang telah didapat. Ada rambu larangan dan marka,’’ ungkapnya.