Menurut Kepala Fasilitas Pangkalan (Faslan) Lantamal III Jakarta Mayor Sholahuddin saat ditemui mengatakan, rumah dinas yang dibongkar selama ini dihuni oleh para pensiunan atau purnawirawan TNI AL.
Pembongkaran dengan mengerahkan beco alat berat tersebut berjalan lancar, dan tidak diwarnai kericuhan oleh warga yang terkena proyek tol tersebut.
Ke-16 rumah dinas itu dibongkar karena terkena proyek pembangunan jalan tol. Nanti para penghuni dipindahkan di rumah dinas lainnya di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat.
Dijelaskannya, sebelumnya kedua belah pihak juga telah menyetujui perjanjian di atas kertas untuk penggantian rumah dinas di tempat lain.
Penggantian rumah dinas ditempatkan di Pasir Angin Cileungsi Bogor, dan diberikan uang kontrak selama 2 tahun sebesar Rp 20 juta, dan uang transpor sebesar Rp 2 juta.
"Semua penggantian dan pembongkaran dibiayai Kementerian PU, dan kami hanya mendampingi saja karena rumah ini merupakan rumah dinas TNI AL," ujarnya.
Ditambahkannya, sebelum dilakukan eksekusi, pihaknya telah melayangkan surat peringatan berkali-kali untuk pembongkaran tersebut.
"Terakhir Agustus 2011 kami layangkan surat pembongkaran. Tetapi tidak digubris, dan terpaksa hari ini dibongkar," tegasnya.
Menurut Sholahuddin, 16 rumah dinas itu berdiri di atas lahan seluas dua hektar. Setelah dibongkar, kepemilikannya berubah menjadi milik Kementerian Pekerjaan Umum.
"Semua sertifikat rumah dinas ini dipegang oleh TNI AL," ungkapnya.