SERANG - Nasib tragis menimpa Mira, 17, warga Kampung Kadu Agung, Cibadak, Kab. Lebak. Siswi SMK PGRI Rangkasbitung ini dilarikan ke RS Krakatau Medika (RSKM) Kota Cilegon, setelah terjatuh dari kereta api saat mempertahan tasnya dari aksi kawanan penjambret. Besarnya biaya perawatan, menyebabkan pihak keluarga memutuskan untuk membawa korban pulang.
Menurut penuturan Juniah, 50, peristiwa yang menimpa anak kandungnya terjadi Kamis (12/7) sekitar pukul 11:30, di lintasan Kampung Baru, Desa Banten, Kec. Kasemen, Kota Serang. Menurut Juniah, ia bersama korban dan seorang cucunya berniat pergi ke rumah anak keduanya yang tinggal di Kota Cilegon.
“Karena kereta penuh penumpang kami berlima gantian duduk. Kebetulan, kita duduk dekat pintu gerbong. Pas di Stasiun Karanghantu, giliran Mira berdiri,” terang Juniah, ditemui di Mapolsek Kasemen.
Beberapa menit kemudian disaat kereta sedang berjalan pelan ke arah Kota Cilegon, pelaku Antoni Siregar, 27, yang sudah mengintai lantas menjambret tas yang diselendangkan di pundak Mira. “Anak saya berusaha mempertahankan tas. Dan jatuh bersama pelaku yang berusaha loncat melarikan diri,” ujar Ujar Juniah.
Melihat kejadian itu, sejumlah penumpang ikut berloncatan dari kereta mengejar pelaku dan menolong korban. Residvis yang baru bebas seminggu dari LP Serang diringkus. Warga yang kesal langsung menghajar tersangka, namun aksi warga tidak berlangsung lama karena petugas Reskrim Polsek Kasemen keburu datang ke lokasi dan mengamankan tersangka.
“Oleh polisi, anak saya dibawa ke puskesmas. Tapi karena kondisinya yang luka parah, anak saya dibawa ke RSKM. Disuruh dokter sih nginep 2 atau 3 hari, tapi karena biayanya mahal terpaksa saya bawa pulang. Untuk biaya di UGD saja sudah habis Rp 2 juta lebih,” ujar isteri petani ini dengan raut wajah sedih.
Kapolsek Kasemen, AKP Hidayat Iwan ketika dikonfirmasi mengatakan tersangka masih dalam pemeriksaan intensif. ” Pengakuannya, tersangka beraksi seorang diri. Tapi nanti akan kita kembangkan,” terang Kapolsek.
Sumber: Poskotanews