Jalan utama di Kecamatan Sangasanga, Kabupaten Kutai Kartanegara
(Kukar), Kalimantan Timur, menuju ibu kota kecamatan, Sangasanga Dalam,
amblas dan terputus. Ratusan jiwa di 2 Kelurahan di Sangasana terisolir.
Akses jalan utama itu putus sejak Senin (4/11) malam, pukul 19.00 WITA. Penyebab terputusnya jalan itu dikarenakan guyuran hujan deras disertai pasang air dari Sungai Mariam. Derasnya arus sungai diduga kuat menjadi pemicu membuat badan jalan amblas dan longsor.
Kondisi itu diperparah dengan adanya aktivitas galian sebuah tambang batu bara yang berada berdekatan dengan badan jalan tersebut. "Aktivitas galian tambang batu bara itu berjarak tidak sampai 50 meter dari badan jalan. Sangat dekat ditambah arus deras sungai," kata warga Sangasanga Dalam, Irianto, kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (5/11/2013).
Terputusnya badan jalan tersebut merobohkan 4 tiang instalasi listrik yang berada di pinggir jalan termasuk instalasi pipa milik PT Pertamina (Persero). Beruntung, patahnya instalasi pipa itu telah telah ditangani oleh teknisi Pertamina.
"Badan jalan terputus semakin panjang. Setelah malam tadi puluhan meter, sekarang sudah lebih dari 100 meter. Instalasi putus, 2 Kelurahan Muara dan Kelurahan Sri Jaya sekarang tanpa listrik," ujar Irianto.
"Di Kelurahan Muara ada sekitar 9 RT dan di Sri Jaya ada sekitar 10 RT. Akses putus, aktivitas terganggu. Apalagi anak bersekolah besok baik SD, SMP dan SMA ke ibu kota kecamatan," tambahnya.
Namun yang menjadi catatan merah warga setempat, sambung Irianto, soal adanya aktivitas galian tambang batu bara yang berdekatan dengan badan jalan dan tidak mendapat pengawasan dari instansi terkait di Pemkab Kukar.
Akses jalan utama itu putus sejak Senin (4/11) malam, pukul 19.00 WITA. Penyebab terputusnya jalan itu dikarenakan guyuran hujan deras disertai pasang air dari Sungai Mariam. Derasnya arus sungai diduga kuat menjadi pemicu membuat badan jalan amblas dan longsor.
Kondisi itu diperparah dengan adanya aktivitas galian sebuah tambang batu bara yang berada berdekatan dengan badan jalan tersebut. "Aktivitas galian tambang batu bara itu berjarak tidak sampai 50 meter dari badan jalan. Sangat dekat ditambah arus deras sungai," kata warga Sangasanga Dalam, Irianto, kepada wartawan saat dihubungi, Selasa (5/11/2013).
Terputusnya badan jalan tersebut merobohkan 4 tiang instalasi listrik yang berada di pinggir jalan termasuk instalasi pipa milik PT Pertamina (Persero). Beruntung, patahnya instalasi pipa itu telah telah ditangani oleh teknisi Pertamina.
"Badan jalan terputus semakin panjang. Setelah malam tadi puluhan meter, sekarang sudah lebih dari 100 meter. Instalasi putus, 2 Kelurahan Muara dan Kelurahan Sri Jaya sekarang tanpa listrik," ujar Irianto.
"Di Kelurahan Muara ada sekitar 9 RT dan di Sri Jaya ada sekitar 10 RT. Akses putus, aktivitas terganggu. Apalagi anak bersekolah besok baik SD, SMP dan SMA ke ibu kota kecamatan," tambahnya.
Namun yang menjadi catatan merah warga setempat, sambung Irianto, soal adanya aktivitas galian tambang batu bara yang berdekatan dengan badan jalan dan tidak mendapat pengawasan dari instansi terkait di Pemkab Kukar.