Jakarta-Aparat Polres Jakarta Barat telah mengantongi identias pelajar SMP yang membacok anggota polantas, Bripka Parngadi saat tawuran pecah di Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat. Polisi saat ini tengah melakukan tindakan persuasif terhadap orang tua pelaku.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Abdul Karim mengatakan, pelaku masih berada di bawah umur sehingga polisi harus melakukan pendekatan terhadap orangtua pelaku.
"Sudah kita ketahui identitasnya, alamat rumahnya. Tetapi karena usianya masih 16 tahun, kita sedang mencoba melakukan pendekatan terhadap orangtuanya," ujar Karim, Sabtu (7/4/2012).
Karim mengatakan, bukti petunjuk awal diperoleh dari dalam tas yakni kertas ulangan atas nama seorang pelajar berinisial V, kelas VII SMP 120 Cengkareng. V kemudian berhasil diamankan.
"Tetapi bukan V yang melakukannya," katanya.
Belum diketahui apa motif pembacokan korban dalam peristiwa itu. Korban sendiri mengalami luka dan mendapat 10 jahitan akibat bacokan senjata tajam jenis parang milik pelaku.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/4) pukul 14.30 WIB. Parngadi saat itu tengah mengatur lalu lintas di lampu merah Cengkareng, Jl Daan Mogot. Saat, itu pecah tawuran antara 2 kelompok pelajar SMP.
Parngadi pun langsung bergerak, dia tidak diam saja melihat tawuran di depan matanya. Parngadi menangkap dan mengamankan seorang pelajar dengan barang bukti senjata tajam. Namun, apa yang terjadi mengejutkan. Pelajar SMP rekan pelaku melakukan perlawanan. Dia ingin membebaskan temannya yang ditangkap Parngadi.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat AKBP Abdul Karim mengatakan, pelaku masih berada di bawah umur sehingga polisi harus melakukan pendekatan terhadap orangtua pelaku.
"Sudah kita ketahui identitasnya, alamat rumahnya. Tetapi karena usianya masih 16 tahun, kita sedang mencoba melakukan pendekatan terhadap orangtuanya," ujar Karim, Sabtu (7/4/2012).
Karim mengatakan, bukti petunjuk awal diperoleh dari dalam tas yakni kertas ulangan atas nama seorang pelajar berinisial V, kelas VII SMP 120 Cengkareng. V kemudian berhasil diamankan.
"Tetapi bukan V yang melakukannya," katanya.
Belum diketahui apa motif pembacokan korban dalam peristiwa itu. Korban sendiri mengalami luka dan mendapat 10 jahitan akibat bacokan senjata tajam jenis parang milik pelaku.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (5/4) pukul 14.30 WIB. Parngadi saat itu tengah mengatur lalu lintas di lampu merah Cengkareng, Jl Daan Mogot. Saat, itu pecah tawuran antara 2 kelompok pelajar SMP.
Parngadi pun langsung bergerak, dia tidak diam saja melihat tawuran di depan matanya. Parngadi menangkap dan mengamankan seorang pelajar dengan barang bukti senjata tajam. Namun, apa yang terjadi mengejutkan. Pelajar SMP rekan pelaku melakukan perlawanan. Dia ingin membebaskan temannya yang ditangkap Parngadi.
Share this
