TAKALAR - Satu keluarga terdiri dari empat orang menjadi korban kecelakaan maut di Dusun Massalongko, Desa Parappunganata, Kecamatan Polongbangkeng Utara, Takalar, Kamis (10/5) pukul 14.00 Wita.
Dua korban tewas yaitu bapak dan anak di lokasi kejadian, sementara istri dan seorang anaknya yang lain dalam kondisi kritis.
Korban tewas diketahui bernama Hasyim Dg Dolla (55) dan putrinya Ramadhani yang berusia 3 tahun. Sementara istrinya bernama Satturia Dg Lebang (45) dan putranya Husnul berusia 5 tahun.
Hasyim mengalami luka parah di bagian kepala akibat terseret mobil hingga belasan meter. Korban juga mengalami patah tulang di beberapa bagian tubuhnya. Sedang putrinya, Ramadhani ditemukan di bawah kolong mobil dengan kondisi mengenaskan. Ususnya terburai dan meninggalkan luka menganga di beberapa bagian di tubuhnya.
Dua korban lainnya, istri Hasyim, Satturia dan putrannya Husnul, terlempar saat kejadian, sehingga mereka tidak terseret kendaraan. Namun, kondisinya saat ditemukan warga dalam keadaan tak sadarkan diri. Satturia mengalami luka di kepala dan kaki. Begitu juga putranya, diperkirakan mengalami benturan keras pada bagian kepala.
Kejadian bermula saat itu mereka hendak menuju pulang ke rumahnya di Blok A komples Pabrik Gula Takalar.
Tiba-tiba sebuah mobil dari arah berlawanan melaju dengan kecepatan tinggi. Hasyim berusaha menghindar saat mobil yang dikendarai oleh Hanafi Dg Siyama itu terlihat oleng ke kiri dan ke kanan. Namun, mobil Zebra bernomor polisi DD 8755 OB ini tak kuasa dikendalikan hingga menyeruduk korban.
Seketika, sepeda motor yang mereka kendarai terseret hingga belasan meter. Hasyim dan putrinya Ramadhani terseret di bawah kolong mobil, sementara sang istri, Satturia dan putranya Husnul terlempar ke tepi jalan.
Pengendara mobil Hanafi yang melihat korbannya bergelimpangan di jalan, langsung melarikan diri dari TKP.
Kepala Unit Lakalantas Polres Takalar Ipda Muh Hatta, mengatakan, pengendara mobil, Hanafi telah menyerahkan diri beberapa saat setelah kejadian. "Dia mengaku habis minum waktu itu, sehingga tidak melihat kendaraan yang ada di depannya," terang Hatta.
Sementara aparat kepolisian Polsek Polut yang dipimpin langsung AKP H Abd Malik, usai melakukan olah TKP mengatakan, mobil yang menabrak korban dalam kecepatan tinggi. Pengendaranya kemungkinan mengantuk atau mabuk, sehingga tidak melihat sepeda motor yang ada di depannya.
"Apalagi itu persis di belokan," katanya.