Jakarta, Rencana sepeda motor untuk bisa masuk ke jalur jalan tol dinilai tidak akan efektif menekan kemacetan di wilayah DKI Jakarta.
Hal itu dikatakan Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno usai diskusi "Kendala yang dihadapi kota-kota besar dalam merealisasi pembangunan sistem transportasi massal" di Jakarta, Rabu (20/2).
Menurut Djoko, ide sepeda motor masuk jalan tol itu sebenarnya sudah pernah dilakukan di Rajamandala di kawasan Sukabumi. Namun, pada 1998 lalu, jalur sepeda motor ini dihapus karena dinilai tidak efektif.
Djoko menjelaskan, saat sepeda motor masuk jalan tol, kondisi jalur khusus untuk motor dinilai akan aman bagi penumpang. Namun saat pengguna sepeda motor keluar dari jalan tol, kondisinya akan macet dan sepeda motor merupakan penyebab kecelakaan tertinggi di jalan raya.
Sehingga, menurut Djoko, jika sepeda motor akan masuk jalan tol maka sebaiknya dibuat jalur baru dan jangan memakai bahu jalan tol, karena bahu jalan itu wajib ada.
"Bahu jalan di jalur tol itu dipergunakan dalam kondisi darurat, misalnya saat terjadi kecelakaan dimana jalur akan digunakan untuk evakuasi. Atau dipergunakan sebagai jalur pemeriksaan dari badan pengelola jalan tol masing-masing," terangnya.