Diduga akibat lemahnya pengawasan dari
pihak terkait, maka kondisi proyek pengaspalan Jalan Karangsari-Sukosari
yang baru dikerjakan 3 bulan lalu sudah mulai hancur. Akibatnya warga
pengguna jalan banyak yang mempertanyakan terjadinya kondisi tersebut.
M.Fajari (45) warga karangsari,
mengungkapkan pengaspalan yang dilakukan sekitar 3 bulan lalu terkesan
asal jadi. Hal itu tampak dari ketebalan aspal yang tidak sampai satu
sentimeter, hingga membuat aspal saat ini sudah banyak yang terkelupas
kembali.
“Jadi kalau bisa dibilang jalan ini
bukan diaspal. Tapi hanya dilumuri aspal. Sebab saat ini aspalnya sudah
banyak yang terkelupas, dan terlihat jalan kembali berlubang,” ungkap
Fajari.
Lebih lanjut Fajari yang juga aktivis di
sebuah LSM di kabupaten Pekalongan ini meminta pihak terkait dalam hal
ini Dinas PU untuk memberikan sanksi tegas terhadap rekanan yang bermin
curang dalam pengerjaannya. “Seharusnya Dinas PU harus lebih ketat agar
pihak kontraktor dalm mengerjakan setiap proyek tidak asal jadi”
ujarnya.
Hal senada juga dikatakan pengguna
jalan lain, “Setahu saya belum ada 3 bulan, tapi jalan sudah mulai
berlubang disana sini” keluh Tasban (48) yang berprofesi sebagai tukang
ojek.
Pantauan dilapangan, tampak beberapa
kerusakan aspal mulai dari dari amblesnya aspal, jalan yang bergelombang
serta beberapa aspal yang mengelupas, diduga pemicu cepat rusaknya
jalan tersebut, karena tipisnya aspal yang dihampar di badan jalan.
Belum diketahui siapa kontraktor dan
nama CV yang mengerjakan proyek jalan karangsari-sukosari ini. Namun
informasi yang diperoleh, sepanjang jalan ini bahwa pengerjaan jalan
yang menghabiskan dana APBD Kabupaten Pekalongan sekitasr 300 juta ini
dikerjakan oleh salah seorang rekanan yang kebetulan keponakan kepala
dinas PU kabupaten Pekalongan.