Menyusul banyaknya pengendara yang menggunakan jalur busway dan karena
terbatasnya polisi yang melakukan tindakan, Muhammad Daivi (62) tercetus
pemikiran untuk membuat teguran dengan aksi "busway kick" dan jempol
terbalik.
Kamis
(14/11) siang, Daivi yang merupakan warga Jakarta Utara mengatakan,
melihat kemacetan lalu lintas di Jakarta dan jalur busway yang harusnya
bersih dari kendaraan lain tetapi tetap diserobot, maka dirinya
terpikirkan ide untuk membuat jera para pengendara yang memasuki jalur
busway dengan aksi busway kick.
"Aksi itu sebagai bentuk keprihatinan sebagai salah satu pengguna busway yang melihat penyerobotan-penyerobotan jalur busway masih saja banyak terjadi. Dimana walaupun dilakukan penindakan dengan denda tapi hanya efek sementara dan tetap menyerobot jalur busway," kata Daivi.
Menurut Daivi, aksinya tersebut diharapkan dapat menjadi sanksi sosial dari para pengguna busway yang ada di halte, kepada penyerobot jalur busway.
"Tapi sanksi sosial itu jangan sampai menindak, karena tindakan itu menjadi kewenangan dari polisi. Karena itu saya ciptakan aksi ini menjadi semacam isyarat kepada mereka supaya tidak masuk jalur busway, sekaligus mempermalukan mereka atau langsung mengetuk hati mereka agar tidak masuk jalur busway," tegasnya.
"Aksi itu sebagai bentuk keprihatinan sebagai salah satu pengguna busway yang melihat penyerobotan-penyerobotan jalur busway masih saja banyak terjadi. Dimana walaupun dilakukan penindakan dengan denda tapi hanya efek sementara dan tetap menyerobot jalur busway," kata Daivi.
Menurut Daivi, aksinya tersebut diharapkan dapat menjadi sanksi sosial dari para pengguna busway yang ada di halte, kepada penyerobot jalur busway.
"Tapi sanksi sosial itu jangan sampai menindak, karena tindakan itu menjadi kewenangan dari polisi. Karena itu saya ciptakan aksi ini menjadi semacam isyarat kepada mereka supaya tidak masuk jalur busway, sekaligus mempermalukan mereka atau langsung mengetuk hati mereka agar tidak masuk jalur busway," tegasnya.