"Saya mengimbau pengemudi kendaraan roda empat dan dua melambatkan pacu gas kendaraannya. Paling cepat 30 kilometer per jam," kata Kepala Kepolisian Resor Subang Ajun Komisaris Besar Chiko Ardwiatto, Selasa, 4 Februari 2014.
Menurut Chiko, mayoritas jalur utama Pantura Subang yang membentang sepanjang 45 kilometer mulai dari Gamon di tapal batas Karawang dan Jembatan Sewo di perbatasan Indramayu kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Lubang-lubang besar dan dalam menganga yang berada di sepanjang jalan sangat membahayakan pengemudi. Kondisi itu membahayakan, terutama jika hujan turun dan malam hari. Sebab, kubangan itu tertutup air, sementara penerangan jalan sangat kurang. Lubang menganga itu rata-rata berukuran 50-100 sentimeter dengan kedalaman 5-20 sentimeter.
Kondisi serupa juga terdapat di jalur tengah Sadang-Kalijati-Cibogo yang masuk klasifikasi jalan provinsi. Menurut Chiko, jalan rusak tersebut menyebabkan peningkatan angka kecelakaan lalu lintas. "Hampir setiap hari ada saja kecelakaan, terutama dialami para pengguna sepeda motor," tutur Chiko.
Kepala Bidang Bina Marga Dinas Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Subang Andry Chairul menyebutkan ruas jalan Pantura yang kerusakannya paling parah terdapat di ruas Mandalawangi-Sukasari-Panamukan hingga Pusakanagara.
Ada pun di jalur tengah atau jalan provinsi, kerusakan parah terdapat di ruas Subang-Wera, lalu jembatan Ciasem-kebun karet Wangunreja, selanjutnya Dawuan-jembatan Ciputih serta ruas Kalijati-kebun karet Jalupang hingga Jembatan Cilamaya, Cipeundeuy. "Perbaikan kemungkinan baru bisa dilakukan pascamusim hujan," ujar Andry.
sumber:tempo