Ribuan Buku Paket Yang Mengindikasikan Paham Radikalisme Ditarik Dari Peredaran

17:12

NTMCPOLRI - Pada hari Senin pukul 10.30 wib telah dilaksanakan siaran pers penarikan Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) yang mengindikasikan paham radikalisme yang telah beredar di beberapa SMA/MA/SMK/MAK Kls XI se-Kab. Situbondo.
Ribuan paket buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk kelas XI tersebut ditarik dari seluruh sekolah SMA/MA/SMK/MAK se-Kab. Situbondo, adanya Indikasi paham radikalisme dalam buku halaman 170 juga memuat salah satu paham yang memperbolehkan membunuh siapapun, selain menyembah Allah SWT.
Buku-buku yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2014 itu kini dikumpulkan di Posko Penarikan Buku PAI Kelas XI, di kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo.
Dalam siaran pers tersebut Kapolres Situbono bersama Kepala Dinas Pendidikan kab. Situbondo didampingi Kasat Intel dan Kasubbag Humas Polres Situbondo menjelaskan "Pemkab bersama Polres Situbondo sengaja melakukan penarikan buku-buku ini, karena ada materi yang bisa mengundang penafsiran yang macam-macam. kami minta para wali murid atau para orang tua siswa tidak perlu resah. Karena kami sudah mengambil langkah-langkah," Ucap Kapolres Situbondo, AKBP Hadi Utomo, SH., M.Hum.
Kepada para wartawan media pada saat siaran pers di Posko Penarikan Buku PAI di kantor diknas Kab. Situbondo, buku yang sudah ditarik akan disimpan di gudang kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Situbondo, penarikan buku agama dari seluruh sekolah hanya bersifat sementara. Dinas Pendidikan Kabupaten masih akan mendatangkan para ahli agama, untuk melakukan kajian lebih jauh mengenai materi pelajaran dalam buku tersebut.
"Jika memungkinkan untuk dipelajari siswa, buku-buku itu akan dikembalikan lagi ke sekolah. Ini buku referensi yang diterima di penghujung tahun. Jadi sebelumnya sudah ada buku panduan yang diajarkan sekolah ke siswa, Sebanyak 3.403 eksemplar buku tersebut yang diusulkan Dinas Pendidikan Situbondo ke pemerintah pusat. Namun yang terealisasi hanya sekitar seribuan. Dan belum semuanya tersalurkan ke sekolah-sekolah.

Share this

Related Posts