Demikian disampaikan Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Bali Komisaris Besar Polisi Syauqie Achmad di Mapolda Bali, Jl WR Supratman, Denpasar, Jumat (26/8/2011).
"Angka kecelakaan saat mudik lebih banyak terjadi di jalur selatan dibandingkan jalur utara Bali," kata Syauqie.
Disebutkan, terjadi peningkatan angka kecelakaan sebesar 15 persen di jalur selatan Bali pada tahun 2010 dibanding tahun 2009.Jumlah kecelakaan di jalur selatan yang menghubungkan Denpasar ke Pelabuhan Laut Gilimanuk, Jembrana pada tahun 2010 sebanyak 15 kasus, sedangkan tahun 2009 terjadi 13 kasus.
Angka kecelakaan di jalur selatan Bali lebih tinggi dibanding angka kecelakaan di jalur utara atau jalur alternatif dari Singaraja-Gilimanuk sebanyak sembilan kasus pada 2010. Angka kecelakaan meningkat dua persen dibanding tahun 2009, yang hanya terjadi tujuh kasus.
Jumlah korban meninggal menurun sebesar 17 persen di tahun 2010 dibandingkan tahun 2009. Korban luka berat mengalami kenaikan 27 persen, dan korban dengan luka ringan meningkat 33 persen.
Penyebab kecelakaan, menurut Syauqie, karena faktor kelalaian pengendara dan faktor jalan yang medannya berat. Jalur Denpasar-Gilimanuk yang rawan terjadi kecelakaan adalah di kilometer 24, 25, 32 dan 38. Medan sangat berat karena memiliki tingkungan tajam dan tanjakan curam.
Sebelumnya, kecelakaan menimpa pemudik dari Bali menuju Jawa. Seorang pemudik, Yayuk Supriyanti (26) tewas akibat terlindas truk di kawasan Cekik, Rabu (24/8/2011).
Ia menghimbau, pemudik berhati-hati dan mematuhi rambu lalu lintas. Jika kelelahan, pemudik disarankan beristirahat di pos polisi yang ada di sepanjang jalur mudik.