Kepala Seksi Lalu Lintas Angkutan Laut Administrator Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Urip Suratno, mengatakan KM Kumala dari Surabaya yang datang dini hari tadi mengangkut sekitar 1.500 orang penumpang.
"Hari ini sudah mulai terjadi peningkatan arus balik dengan jumlah penumpang kapal sekitar 1.500 orang, pada Sabtu (3/9) dan Minggu (4/9) jumlah penumpang kapal rata-rata baru mencapai 600-700 orang," katanya.
Diprediksi, jumlah arus balik di Pelabuhan Trisakti akan terus meningkat hingga dua minggu kedepan, karena biasanya jumlah arus balik jauh lebih besar dibanding arus mudik.
Menurut Urip, pengalaman tahun-tahun sebelumnya, para pekerja perkebunan akan membawa serta sanak, keluarga maupun tetangganya untuk ikut bekerja di perusahaan perkebunan.
Sehingga wajar bila jumlah penumpang arus balik jauh lebih banyak dibanding dengan jumlah penumpang arus mudik.
"Biasanya jumlah penumpang kapal hingga dua minggu ke depan akan stabil pada angka sekitar 1.500 orang," katanya.
Kondisi tersebut berbeda dibanding pada saat arus mudik, yang waktunya cukup singkat yaitu dimulai pada H-7 hingga H-2 lebaran.
Pada saat arus mudik, total jumlah penumpang kapal sekitar 23 ribu orang penumpang terjadi sedikit peningkatan dibanding arus mudik 2010 sekitar 20 ribu orang penumpang.
Sekretaris Daerah Pemprov Kalsel Mukhlis Gafuri mengatakan, pihaknya tidak bisa melarang masuknya pendatang baru ke Kalsel sebagaimana daerah-daerah lain.
"Kalsel juga masuk dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi tidak mungkin kita melarang warga lain untuk masuk daerah ini, asalkan tetap sesuai dengan ketentuan yang berlaku," katanya.
Hanya saja tambah dia, perlu diatur tentang masuknya pendatang baru ke Kalsel antara lain melalui jalur transmigrasi, sehingga keberadaannya tidak akan menjadi beban daerah.
"Jangan sampai masuknya pendatang baru menambah jumlah kemiskinan di daerah ini, sehingga pada akhirnya menjadi beban daerah," katanya.