ARUS BALIK JALUR ALTERNATIF KARANGAMPEL PADAT

14:50
Indramayu - Memasuki hari kelima sebelum Lebaran Idul Fitri 1432 Hijriyah arus balik dari arah Cirebon menuju Jakarta melalui jalur alternatif Karangampel ke Simpang Lima Indramayu menuju pertigaan Celeng terpantau padat merayap.

Ribuan pemudik balik yang menggunakan kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat bahkan bus angkutan umum hingga bus angkutan khusus mudik Lebaran terus memadati Jalan Karangampel karena pengalihan arah jalur mudik dari kota Cirebon.

Sejak pagi hari hingga siang sejumlah pemudik balik yang melintas jalur alternatif terus menunjukan kepadatan yang cukup tinggi, bahkan di pasar Karangampel mereka sempat terjebak macet akibat ruas jalan dengan jumlah kendaraan tidak sebanding.

Bagi pemudik balik roda dua masih bisa bergerak sedangkan pemudik kendaraan roda empat mengular hingga ke pom bensin Karangampel.

Kepadatan arus lalu lintas di pasar Karangampel sudah biasa terjadi setiap tahun, meski pengamanan pasar cuku ketat, namun badan jalan kurang maksimal akibat badan jalan yang ada dimanfaatkan oleh sejumlah pedagang pasar setempat, selain itu jasa penarik beca menaikan dan menurunkan penumpang sembarangan.

Arus balik mulai dari Kota Cirebon tepatnya diperbatasan Kabupaten Cirebon dialihkan menuju jalur alternatif Karangampel melewati pasar Celancang keluar di persimpangan Mangga Indramayu.

Kepadatan arus lalu lintas melintasi mulai padat sejak pagi hari mulai dari berangkat di Kabupaten Tegal hingga Kabupaten Brebes laju kendaraan paling hanya kurang dari 30 kilometer, sehingga butuh waktu cukup lama tiba di Kabupaten Indramayu.

Meski perjalanan terhambat akibat padatnya arus balik dari Jawa Tengah menuju Jakarta, sejumlah pemudik merasa senang karena perjalanan jauh tersebut hanya dilakukan setahun sekali, selain itu dirinya bisa berkunjung untuk bersiliaturahmi dengan keluarganya.

Kurang dari 20 tahun hidup menjadi perantau di Jakarta, kata Yono, kesempatan mudik Lebaran salah satunya cara untuk bertemu dengan keluarga, sebenarnya keinginan mencari penghasilan di kampung halaman cukup tinggi, namun terkendala modal usaha.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »