Pantauan hari ini Sabtu (3/9/2011) siang, dari arah Solo, kemacetan terjadi menjelang keluar Boyolali. Kendaraan roda empat tertahan. Kadang bergerak dengan kecepatan 5 Km/jam, 1-2 menit kemudian berhenti.
Kendaraan roda dua masih bisa bergerak. Mereka memanfaatkan celah antar mobil dan menyisir tepian jalan, kemudian terus melaju.
Biasanya, jalur ini hanya dua lajur. Tapi khusus menghadapi arus balik, jalur ini jadi tiga lajur. Jalur ke Semarang (Jakarta) dari arah Solo dibuat jadi dua lajur, sementara jalur sebaliknya dibuat jadi satu lajur.
Meski demikian, rekayasa lalu lintas ini belum mampu mengurai membludaknya kendaraan. Jalan sepanjang 4 Km itu tetap macet. Beberapa mobil berplat B tampak berada di tepi jalan.
Kemacetan sedikit terurai selepas perbatasan Boyolali-Kabupaten Semarang. Namun 2-3 Km kemudian, arus lalu lintas kembali tersendat. Kendaraan hanya bisa dipacu dengan kecepatan 20-30 Km/jam.
Jalur Solo-Semarang merupakan pintu masuk ke Jakarta melalui pantura Jateng. Biasanya, jalur sepanjang kurang lebih 95 Km ini ditempuh 2-3 jam. Kini, karena kepadatan arus balik dan kemacetan, waktu tempuhnya menjadi dua kali lipat.