"Peningkatan ini didominasi arus kendaraan dengan plat nomor B dan D dari arah Bandung yang hendak rekreasi ke Garut dan arah Tasikmalaya. Sebaliknya, banyak juga arus warga dari Garut dan Tasikmalaya yang hendak rekreasi ke Bandung," ujarnya di Pos Jalan Cagak, Nagreg, Kabupaten Bandung, Jumat dinihari, 2 September 2011.
"Kedua arus itu kemudian bertemu (antara lain) di Limbangan, Kadungora, dan Leles (Kabupaten Garut) dan mengakibatkan penumpukan kendaraan hingga Nagreg," imbuh Putut.
Arus pelancong dari arah Bandung/Jakarta disinyalir menuju situs wisata antara lain permandian Cipanas Garut, Pantai Pangandaran, Pantai Pemeungpeuk dan Rancabuaya, dan sebagainya. Sedangkan pelancong dari Garut menuju sejumlah lokasi wisata belanja, petualangan, dan kuliner di Bandung.
Putut pun memastikan polisi telah berupaya mengatasi kemacetan tersebut dengan kiat yang telah disiapkan sesuai kondisi lapangan, seperti rekayasa arus satu jalur (one way traffic) dan pemanfaatan jalur alternatif.
"Pengaturan one way diterapkan, tapi masih ada yang suka main serobot, menyeberang sembarangan. Pengalihan ke jalur alternatif sudah disiapkan, tapi warga lebih memilih jalur yang sudah diterangi lampu," katanya.
Putut juga memastikan koordinasi antar jajaran kepolisian di jalur selatan berjalan baik saat menanggulangi kemacetan.
"Koordinasi antara Polres Bandung, Garut, Kota/Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, dan Banjar ini sudah dipimpin langsung Wakapolda Jabar (Brigadir Jenderal Yovianes Mahar) di Nagreg sini," katanya.
"Kami mengimbau agar semua mengikuti petunjuk petugas yang terus memonitor jalur. Penerapan one way dan pengalihan jalur itu sudah berdasarkan analisis, jangan main serobot," tegas Putut.
Kepala Kepolisian Resor Bandung Ajun Komisaris Besar Sony Sonjaya mengatakan, simpul kemacetan mengular sepanjang hari kemarin antara lain terjadi di kawasan Leles, Kabupaten Garut. Simpul ini terjadi akibat pertemuan gelombang arus berlawanan arah ke Garut dan Bandung, baik dari Nagreg dan Garut kota, maupun dari jalur alternatif Cipajati-Kadungora, Limbangan-Leuwigoong, dan Sasak Beusi.
"Semua arus itu macet terkunci di Leles," katanya dini hari tadi di Nagreg.
Dari pantauan dan informasi yang dihimpun Tempo, buntut kemacetan di Leles kemarin mengular hingga puluhan kilometer melampaui jalur Nagreg lama dan Jalan Bypass Cicalengka. Ekor kemacetan sempat hampir mencapai pintu jalur alternatif Parakan Muncang-Kabupaten Sumedang, sekitar 21 kilometer dari Leles.