Kejadian bermula saat Asep menabrak mobil Hyundai Getz hijau milik Ahmad Choir di depan DPRD, Jl Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2011). Bagian belakang kanan penyok dan lampu mobil bagian belakang hancur.
Asep mengelak dimintai tanggung jawab karena minimnya dana. Kesepakatan pun terjadi antara Asep dan Ahmad yakni dengan meminta tanggung jawab atasan Asep. Ahmad pun menawari mengantar Asep bertemu atasannya dengan menumpang mobilnya. Sementara motor bebek Asep diparkir di DPRD.
Namun Asep ingkar janji dan langsung tancap gas motornya ke arah Balaikota DKI. Pekerja di DPRD dan Balaikota DKI meneriaki Asep dengan sebutan 'maling'.
Akhirnya, pelarian Asep berhenti saat menabrak mobil Toyota Avanza di depan Balaikota DKI. Kaca depan mobil itu pun hancur dan bemper sebelah kiri penyok. Pria yang berprofesi sebagai sales itu pun ditangkap ke pos polisi di Balaikota.
"Bagaimanapun dia yang salah karena nggak sanggup ganti. Saya minta dia menghubungi kantornya untuk minta pertanggungjawaban. Saya ajak dia naik mobil saya terus motornya saya suruh parkir di DPRD. Tapi motornya dinyalakan terus dan dia kabur terus langsung diteriakin maling sama orang sini," kata Ahmad.
Ahmad menyerahkan kasus itu pada kepolisian. Sebab bukan hanya dia yang menjadi korban.
Sementara Asep mengaku alasan dia kabur karena takut. "Saya tadi kabur karena ketakutan. Saya dari Tanah Abang. Kalau hari ini saya nggak dapat pelanggan nanti bakal dipecat," tutur Asep.
Share this
