"Belum ada dugaan lain, kecuali sopir mengantuk," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Indramayu Ajun Komisaris Irwandi.
Jalan yang lengang dan lurus diduga membuat sopir tidak awas pada pembatas jalan. Setelah kejadian itu sempat terjadi kemacetan panjang di jalur Pantura selama hampir satu jam.
Polisi yang datang kemudian menderek bus dan bangkai Avanza ke Kantor Kepolisian Sektor Sukra. Sekitar satu jam kemudian lalu-lintas kembali normal.
Fujiyono (44), salah seorang warga Sukra, menuturkan, kondisi Avanza rusak berat. Bagian depan hancur sama sekali, dan yang masih relatif utuh hanya bagian belakang. Di dalam mobil naas itu ditemukan sisa-sisa tubuh korban dan percikan darah. Adapun kondisi bus relatif utuh, kecuali kaca atas yang retak dan bagian depan ringsek.
Semua penumpang bus langsung melanjutkan perjalanan dengan menumpang bus lain. "Di wilayah ini memang sering terjadi kecelakaan. Ini sudah kali ketiga terjadi kecelakaan. Sebelumnya, dua bus tercebur ke sawah," kata Fujiyono.
Kondisi jalan yang lurus dan lengang di malam hari membuat pengemudi cenderung lalai. Selain itu, pembatas jalan dinilai kurang tinggi sehingga mudah dilanggar oleh sopir yang tidak awas.