JAKARTA -- Kecelakaan antara truk pengangkut peti kemas dan sepeda motor kembali terjadi di Cilincing, Jakarta Utara. Dan, seperti sederet panjang kasus-kasus sebelumnya, mereka yang berada di boncengan sepeda motor bernasib nahas.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Sabtu petang lalu itu, korbannya adalah seorang bocah berusia 8 tahun bernama Fajar Rudiansyah asal Bekasi. Dia tewas, sedangkan kakaknya, Muhammad Ajar, 25 tahun, mengalami luka ringan.
Kepala Unit Kecelakaan Lalu Lintas Kepolisian Resor Jakarta Utara Ajun Komisaris Didiek Soemarno mengatakan Ajar dan Fajar sedang dalam perjalanan menuju rumah neneknya di Jalan Bugis, Tanjung Priok. Keduanya berangkat dari perumahan Villa Gading Harapan Blok B Nomor 22 A, Bekasi.
Kecelakaan terjadi ketika Ajar, yang mengendarai sepeda motor Honda Beat, hendak menyalip sebuah truk yang parkir di sisi kiri Jalan Akses Marunda, Cilincing. "Dia membanting stir sepeda motornya ke arah kanan, tapi malah berhadapan dengan truk lain yang melaju berlawanan arah," kata Didiek kemarin.
Ajar terlambat menyadari truk yang melaju kencang itu. Kecelakaan pun tak terhindarkan dan adiknya menjadi korban. Siswa kelas II sekolah dasar itu diduga terlempar.
Tragedi Fajar dan Ajar menambah panjang deretan kasus sepeda motor versus truk kontainer. Mundur sebulan lalu, misalnya, Kopral TNI AD Agustinus tewas di Jalan Jampea, Koja, Jakarta Utara. Pada hari yang sama, Yesaya, 33 tahun, tewas mengenaskan di Jalan Pegangsaan Dua, Kelapa Gading.
Korban lainnya, seorang perempuan yang menumpang ojek (kasus November lalu) atau si tukang ojek sendiri (Oktober). Yang lebih mengenaskan, dua anak yang baru pulang sekolah dan berada di boncengan sepeda motor ayahnya (Juli) di Jalan Cakung-Cilincing.
Menanggapi banyaknya kasus itu, Didiek meminta setiap pengendara sepeda motor berlaku sabar jika berada di belakang sebuah truk kontainer. Selain memperhitungkan benar panjang bodi truk, dia mengingatkan, truk-truk tidak bisa berhenti seketika saat direm. "Ada jeda antara saat sopir mengerem dan mobil benar-benar berhenti."
Yang juga harus diwaspadai adalah kondisi jalan yang tidak terlalu baik. Beban besar truk, belum lagi ditambah genangan air hujan atau rob, membuat aspal rusak ataupun berlubang. "Bisa sangat berbahaya bagi kendaraan beroda dua," kata Didiek.