Akibatnya jalan tol dari Jakarta menuju Merak dan sebaliknya hanya bisa menggunakan lajur nomor dua, sebab lajur nomor satu digunakan untuk tenda pengungsi. Pendirian tenda itu tepatnya ada di Km 57-58. Hal itu membuat pengendara terpaksa memperlambat laju kendaraannya. Hingga saat ini kemacetan sudah mencapai satu kilometer.
Sebelumya, luapan air Sungai Ciujung terjadi lantaran jebolnya Bendungan Pamarayan, di Kabupaten Serang, Banten. Air sungai kemudian meluap dan membanjiri jalan tol dan pemukimanan warga yang ada di sisi kiri dan kanan sungai.
Tapi informasi jebolnya Bendungan Pamarayan dibantah Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Suyadi Wiratmaja. Menurutnya, banjir terjadi karena pintu air di Bendungan Pamarayan terpaksa dibuka.
"Bukan jebol, informasi yang kita peroleh karena Bendungan Pamarayan terpaksa dibuka karena sudah berat menampung air," kata dia.
Akibat luapan air Sungai Ciujung, membuat 192 warga yang bermukim di dekat tol terpaksa mengungsi di pinggir jalan bebas hambatan itu.
"Satu daerah mengusi di pinggir jalan tol. Membuat tenda darurat di bahu jalan tol. Barang mereka berserakan dan menghambat laju kendaran," katanya.