JAKARTA – Kerap berbuat ulah meresahkan masyarakat, polisi segera menggelar razia besar-besaran di lokasi balapan liar. Tak hanya pembalap, petugaspun akan menjaring petaruh yang kerap menjadikan anak baru gede (ABG) sebagai joki di arena trek-trekan itu.
Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Dwi Sigit Nurmantyas, mengatakan selama ini ajang balapan liar berkali-kali dirazia. Hanya saja, pembalap liar selalu bubar saat polisi datang dan langsung berpindah tempat. “Kami akan meningkatkan patroli,” ujarnya. Rabu (1/2/2012).
Menurutnya, motor tanpa surat akan disita. Selain itu, anak di bawah umur yang ikut ngetrek juga akan dibina karena belum memiliki surat izin mengemudi sehingga aksinya rawan kecelakaan bagi diri sendiri maupun orang lain. Penjudi yang membuat anak-anak itu menjadi joki juga akan ditangkapi.
Sementara itu, di ajang balapan liar di Serpong, Tangerang dan Kemayoran, Jakpus, puluhan anak usia 15 tahun bertaruh nyawa. Mereka adu cepat dengan menggunakan motor orang lain yang telah dimodifikasi untuk balapan liar. Sejumlah pemilik motor pun berjudi akan kehebatan kendaraannya. Biasanya, judi antara Rp1 juta hingga Rp10 juta. Jika menang, joki itu mendapat 10 persen hingga 20 persen dari uang yang dipertaruhkan.
Ajang trek-trekan yang menjadi titik perhatian polisi di antaranya di Jakarta Timur, yakni di Jl. TMII dan Jl. Pramuka Raya, di Jakarta Utara di Jl. RE Martadinata, Sunter, Di Jakarta Pusat di Jl. Asia Afrika, Kemayoran dan Jl. Pramuka Raya, di Jakarta Barat di Jl. Panjang, Kebon Jeruk, dn dui Jakarta Selatan di Lebak Bulus, Jl. Buncit Raya.