Rabu, 22 Februari 2012, 11.57 WIB
Wakil Direktur Mayasari Bhakti, Zulkifli, mengatakan para sopir Mayasari yang terjerat dalam kasus kecelakaan lalu lintas bukan sopir tembak dan sudah memenuhi seluruh prosedur operasional.
”Semua memiliki surat-surat, termasuk surat izin mengemudi yang sesuai dengan kendaraan yang dikemudikan. Tak seorang pun di antara mereka sopir tembak. Pengemudi bus resmi yang ketahuan memanfaatkan sopir tembak kami pecat,” ujar Zulkifli tegas.
Zulkifli melanjutkan, saat ini ada sekitar 3.000 awak bus Mayasari. Bus yang beroperasi di empat depo Mayasari berjumlah 500 kendaraan. Ia juga membantah bahwa Dinas Perhubungan DKI berniat mencabut izin trayek Mayasari.
”Personel Dinas Perhubungan DKI dan Polda Metro Jaya memang datang ke kantor dan depo kami. Mereka datang memeriksa seluruh dokumen dan kelaikan bus-bus kami, tetapi tidak terkait dengan pencabutan izin trayek,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Laboratorium Transportasi Universitas Indonesia (UI), Ellen SW Tangkudung, turut menyikapi permasalahan banyaknya kecelakaan lalu lintas yang terjadi akhir-akhir ini.
“Hingga saat ini pengawasan manajemen operator bus, standardisasi perawatan bus, sampai evaluasi perilaku dan ketahanan fisik maupun emosional pengemudi masih minim,” ujarnya.