JAKARTA - Kepala Subdit Keamanan dan Keselamatan Ditlantas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Yakub Dedy Karyawan, menambahkan, bahwa trotoar akan dipasang pembatas berupa tiang sepinggang dengan jarak 1 meter satu sama lain. Dengan begitu orang tidak akan berdagang di situ dan pejalan kaki bisa lebih nyaman.
Menurut Kasubdit Dikyasa Ditlantas, Ajun Komisaris Kanton Pinem, trotoar di Jakarta sudah banyak berubah fungsi, mulai digunakan oleh pengendara motor, banyak juga trotoal yang menjadi tempat mangkal tukang ojek. Seperti di kawasan Cawang, Benhil dan Semanggi.
"Kami prioritaskan terlebih dahulu ojek yang mangkal di jalur protokol, setelah itu baru kami sosialisasikan yang lain," kata Kanton.
Meski, lanjutnya, tidak mudah mengembalikan fungsi trotoar dalam waktu cepat. Perlu ada kesadaran dari para tukang ojek serta pedagang kaki lima dan kerjasama dari para pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas pertamanan, Dinas perhubungan, Bina Marga dan Satpol PP.
Kecelakaan maut yang merenggut jiwa sembilan pejalan kaki di Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada Minggu siang, 22 Januari 2012, memunculkan wacana keamanan dan kenyamanan pejalan kaki saat menggunakan fasilitas pedestrian atau trotoar.
Kondisi pedestrian di Jakarta memang sudah seringkali menjadi sorotan. Tidak sedikit pedestrian di jalan Jakarta yang 'dikuasai' pedagang kaki lima (PKL) dan tukang ojek.
"Kami prioritaskan terlebih dahulu ojek yang mangkal di jalur protokol, setelah itu baru kami sosialisasikan yang lain," kata Kanton.
Meski, lanjutnya, tidak mudah mengembalikan fungsi trotoar dalam waktu cepat. Perlu ada kesadaran dari para tukang ojek serta pedagang kaki lima dan kerjasama dari para pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas pertamanan, Dinas perhubungan, Bina Marga dan Satpol PP.
Kecelakaan maut yang merenggut jiwa sembilan pejalan kaki di Tugu Tani, Jakarta Pusat, pada Minggu siang, 22 Januari 2012, memunculkan wacana keamanan dan kenyamanan pejalan kaki saat menggunakan fasilitas pedestrian atau trotoar.
Kondisi pedestrian di Jakarta memang sudah seringkali menjadi sorotan. Tidak sedikit pedestrian di jalan Jakarta yang 'dikuasai' pedagang kaki lima (PKL) dan tukang ojek.