Ia menuturkan sebagai kawasan ikon pariwisata Yogyakarta, Malioboro harus didukung visualisasi yang menarik bagi wisatawan. Jika nanti terealisasi penggunaan seragam pakaian khas Yogyakarta bagi juru parkir dan pengemudi andong akan menjadi sebuah daya tarik wisata bagi Yogyakarta.
Penyeragaman pakaian bagi pelaku wisata di kawasan Malioboro, menurut Syarif, akan dilakukan secara bertahap. Dimungkinkan ke depannya tidak hanya juru parkir dan pengemudi andong, namun penggunaan seragam pakaian khas tersebut akan menyasar ke seluruh pelaku wisata, termasuk pedagang kaki lima (PKL) yang ada di kawasan ini.
Share this
