Bekasi-Sistem kereta komuter dan bus rapid transit menjadi jenis angkutan massal yang bisa dikembangkan di Kota Bekasi, Jawa Barat dalam lima sampai 10 tahun kedepan. Dua jenis moda angkutan umum ini dipercaya bisa mengatasi kebuntuan arus lalu lintas di rute Bekasi-Jakarta.
Menurut Kepala Subbidang Tata Ruang Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Bekasi Dicky Irawan, sistem kereta komuter dapat dikembangkan karena Kota Bekasi menjadi bagian dari sistem jaringan kereta api Jabodetabek.
“Sarana rel kereta double track dari Manggarai, Kota Bekasi, sampai Cikampek sudah ada,” katanya.
Pemerintah bisa mengembangkan layanan ini lebih maksimal dengan membangun double-double track (DDT) yang melintasi Bekasi sepanjang 35 kilometer, dimana sembilan kilometer di antaranya merupakan lintasan kereta api di wilayah Kota Bekasi.
Sementara bus rapid transit pilihannya adalah busway atau feeder (bus pengumpan) ke halte yang berada di Jakarta.
Berdasarkan kajian Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota Bekasi menunjukkan ada 12 koridor busway yang bisa dikembangkan. Namun rencana pengembangan 12 koridor busway itu nampaknya baru sebatas perencanaan di atas kertas.
Sekretaris Dinas Perhubungan Kota Bekasi Sutriyono mengaku pemerintah harus realistis, dimana infrastruktur jalan belum sepenuhnya memadai. Koridor yang bisa direalisasikan dalam waktu dekat hanya koridor terminal Pulogadung-Harapan Indah.
“Rencana koridor lain belum ada,” katanya.
Share this
