WONOGIRI - Seorang perempuan setengah baya, Rabu (30/5/2012) siang duduk di atas krat minuman di depan tokonya dengan memakai masker. Yatinem, sengaja duduk di tempat itu untuk melakukan dua kegiatan. Pemantauan dan penjagaan.
Perempuan warga Karangturi RT 001/RW 005, Desa Bulurejo, Kecamatan Nguntoronadi itu memantau pelaksanaan pengerjaan peninggian badan jalan di depan rumah dan tokonya dan sekaligus menjaga toko untuk melayani pembeli.
Berjarak 10 meter darinya, dua lelaki juga mengenakan masker. Debu-debu jalan pun beterbangan disapu kendaraan yang melintas di depan mereka. Sekitar lima menit kemudian, seorang lelaki dengan menjinjing emper penuh air menyiram halaman toko milik Yatinem. Bau tanah segar menyejukkan mata dan terasa menghilangkan panas terik matahari.
Siraman air juga untuk menghalangi debu-debu beterbangan. Di ruas jalan raya, dua kendaraan berat beraksi sesuai tugasnya. Satu kendaraan meratakan pasir dan bebatuan yang menumpuk di pinggir jalan, satunya lagi memadatkan. Akibatnya arus lalu lintas di ruas jalan itu sempat macet. Genting rumah warga pun berubah menjadi abu-abu karena penuh debu.
“Badan jalan akan dinaikkan sekitar 75 sentimeter seperti tonggak yang dicat merah putih,” ujar Yatinem sambil menunjuk tonggak kayu di seberang jalan.
Dia bercerita, sejak 2007 banjir selalu menghantui sedikitnya 15 warga satu rukun tetangga (RT) di daerah itu. Dia berharap peninggian badan jalan menjadi solusi kepedihan rakyat Karangturi. Menurutnya, semua warga telah diajak berembuk mengenai pembangunan ruas jalan tersebut. “(Proyek itu) Baru kemarin digarap. Kami juga akan meninggikan halaman rumah agar rata dengan jalan raya biar air tak masuk ke pekarangan rumah.”
Yono, warga yang lain bercerita, di saat hujan turun selama dua jam dirinya tak bisa berkutik. “Air menggenang rumah dan tempat usaha setinggi satu meter. Air surut agak lama. Mudah-mudahan peninggian badan jalan bisa menanggulangi banjir dan memperlancar arus lalu lintas.”
Sementara itu, anggota DPRD asal Nguntoronadi, Sugeng Ahmady menjelaskan, peninggian badan jalan merupakan salah satu solusi banjir. Menurutnya, selain ruas jalan juga dibangun saluran air menuju Sungai Wiroko.
“Peninggian badan jalan sudah menjadi keinginan warga agar tak banjir lagi. Kami berharap proyek itu dikerjakan sesuai rencana dan cepat. Warga juga berharap sedimen Sungai Wiroko dikeruk agar air yang melimpah ke pekarangan milik warga.”
Sementara itu, Sunu, salah seorang pegawai PT Armada, rekanan penggarap proyek itu menyatakan, proyek tersebut dibiayai dari APBD Provinsi Jateng. “Proyek yang digarap PT Armada tak hanya peninggian badan jalan namun juga pengaspalan jalan provinsi sepanjang 4,3 km. Lama pengerjaan 120 hari.”
Menurutnya, khusus proyek peninggian badan jalan memiliki volume panjang sejauh 100 meter dengan tinggi bervariasi. “Pengaspalan jalan sedang dilaksanakan dari wilayah Baturetno. Diharapkan sesampai di sini (Karangturi) proyek peninggian badan jalan telah selesai sehingga bisa langsung ditimbun aspal.”