"Setelah rute penerbangan dari Yogyakarta dan Semarang dibuka, jumlah penumpang dari Solo mengalami penurunan," jelas Director of Airport Strategy Air Asia, Jefrie Arief di Solo, Rabu (30/5).
Selama ini Air Asia melayani rute Solo-Kuala Lumpur setiap hari. Selain wisatawan, maskapai itu menjadi transportasi andalan bagi para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dari Solo dan sekitarnya.
Jika rencana penutupan per 2 September mendatang itu jadi dilakukan, calon penumpang asal Solo dan sekitarnya akan dialihkan ke Bandara Adi Sucipto Yogyakarta. Sehingga penerbangan yang tadinya hanya sekali sehari ditambah dua kali sehari.
Pemerintah Kota Solo sendiri merasa keberatan dengan rencana pihak Air Asia tersebut. Apalagi kalau alasannya hanya karena menurunnya jumlah penumpang setelah dibukanya rute Yogyakarta-Kuala Lumpur dan Semarang-Kuala Lumpur.
"Kalau bicara history, Solo telah lebih dulu dibuka, sudah sejak tujuh tahun lalu," tegas Wali Kota Solo Joko Widodo.
Jokowi menegaskan pihak Pemerintah Kota Solo akan terus berupaya agar Air Asia tetap bisa melayani rute Solo-Kuala Lumpur. Karena keberadaannya masih sangat dibutuhkan, terutama untuk melayani para TKI.
"Dalam waktu dekat kami akan menemui pihak Air Asia dan meminta mereka mempertimbangkan lagi rencana penutupan itu," jelasnya.
Share this
