1.099 Pohon Ditebang untuk Proyek MRT

11:21

Pohon yang ditebang tersebar di berbagai kawasan di Jakarta Selatan.


Rabu, 6 Juni 2012, 08:35 WIB
Maket MRT Jakarta (MRT Jakarta)
VIVAnews - Proyek pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) tahap I koridor Lebak Bulus ke Bundaran HI mulai dikerjakan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memindahkan jaringan utilitas dan penebangan pohon di kawasan yang akan dilintasi MRT.
Sedikitnya, ada 1.099 pohon yang terkena proyek tersebut, sehingga terpaksa harus ditebang atau dipindahkan ke tempat lain.

"Dari hasil inventarisasi secara keseluruhan terdapat 1.099 pohon di Jakarta Selatan yang terkena proyek MRT," kata Kepala Suku Dinas Pertamanan Jakarta Selatan, Nandar Sunandar, Rabu 6 Juni 2012.

Dia menyebutkan, dari 1.099 pohon itu di antaranya tersebar di Jalan RA Kartini sisi selatan sebanyak 73 pohon, sisi utara 179 pohon, Jalan Ciputat Raya sisi barat 21 pohon, dan sisi timur 18 pohon.
Kemudian, Jalan RS Fatmawati sisi barat 277 pohon dan sisi timur 255 pohon. Jalan Panglima Polim sisi barat 16 pohon dan sisi timur 11 pohon. Termasuk, Jalan Sisingamangaraja sisi barat 76 pohon sisi timur 91 pohon dan di tengah jalan 82 pohon.

Namun, Nandar mengungkapkan, tidak semua pohon yang terkena proyek tersebut ditebang. Hanya pohon yang sudah dianggap keropos dan tidak layak yang ditebang. "Kalau yang masih layak, diangkat sama akarnya dan dipindahkan ke lokasi lain," ujarnya.

Menurutnya, lokasi pemindahan harus sesuai dengan aturan yakni berada di sekitar titik awal. Namun, hingga kini belum ada titik yang pasti untuk pemindahan pohon-pohon itu. "Menurut surat dari dinas yang ditujukan ke kami, memang nantinya akan dipindahkan di sekitar titik awal. Tapi belum tahu pastinya," kata Nandar.

Untuk mengganti pohon-pohon yang terkena proyek MRT, pihaknya telah menyiapkan ratusan pohon dari berbagai jenis. "Mahoni 349 pohon, Tanjung 250 pohon, Glodogan 250 pohon, dan Trembesi 250 pohon," jelasnya.

MRT yang berbasis rel rencananya akan membentang sekitar 110,3 kilometer, yang terdiri dari koridor selatan–utara (Lebak Bulus-Kampung Bandan) sepanjang 23,3 kilometer dan timur–barat sepanjang 87 kilometer.

Pembangunan Koridor Selatan-Utara dari Lebak Bulus-Kampung Bandan dilakukan dalam dua tahap, yakni Tahap I yang akan dibangun terlebih dahulu menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,2 kilometer dengan 13 stasiun (tujuh stasiun layang dan enam stasiun bawah tanah). Ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.

Tahap II akan melanjutkan jalur selatan-utara dari Bundaran HI ke Kampung Bandan sepanjang 8,1 kilometer yang akan mulai dibangun sebelum tahap I beroperasi dan ditargetkan beroperasi 2018, dipercepat dari target awal 2020. Untuk tahap ini studi kelayakannya sudah selesai.

Sementara itu, koridor barat-timur saat ini sedang dalam tahap pre-feasibility study. Koridor ini ditargetkan paling lambat beroperasi pada 2024- 2027.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »