"Sebaiknya pihak BLU bereksperimen, jadi jangan pakai merek Korea, mungkin bisa pakai buatan Jepang atau Eropa," kata pengamat transportasi Darmaningtias, Minggu (3/6/2012).
Ia menjelaskan, tiap-tiap koridor menggunakan jenis bus dari pabrikan yang berbeda. Setelah itu, di akhir tahun dibuat tabel evaluasi, pabrikan mana yang paling bermasalah.
"Dengan begitu kita jadi tahu mana yang bermasalah dan mana yang tidak," paparnya.
Ia berharap saran tersebut dipikirkan pihak BLU demi keselamatan pengguna jasa TransJ. Darmaningtias juga menyarankan agar proyek TransJ jangan dijadikan proyek untuk korupsi.
"Ini kan demi keselamatan, coba pakai cara-cara tertentu untuk kurangi masalah pada TransJakarta. Jangan jadikan proyek ini cari keuntungan tertentu," ujarnya.
Sebelumnya beberapa armada TransJakarta kerap beberapa kali mengalami korsleting bahkan sampai terbakar. Salah satunya ialah, kebakaran yanga terjadi Sabtu (2/6) siang tadi di Jalur Bundaran HI, Jakarta Pusat. Bus tersebut terbakar hebat, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.
Sumber: Detik.com