Kecelakaan Maut di Puncak, Bus Gunakan Mesin Bodong
Jum'at, 8 Juni 2012
Pengacara sopir bus Karunia Bakti, Karmin SH menjelaskan, dalam persidangan di PN Cibinong Bogor dengan agenda pemeriksaan saksi-saksi pada Kamis (7/6/12), hakim yang diketuai Retno SH, tidak menanyakan kondisi bus yang menjadi penyebab utama kecelakaan.
Padahal, menurutnya kecelakaan tersebut bukan diakibatkan sopir bus Lukman, melakinkan oleh kondisi bus yang tidak layak jalan.
Karmin menambahkan, ada beberapa temuan dalam persidangan di PN yang diutarakan saksi ahli dari Hino, Abdul Gapur. Abdul mengatakan, mesin mobil kurnia Bakti bodong alias palsu. Selain itu, kampas rem bus sudah habis, padahal seminggu sebelum kejadian, bus tersebut melakukan uji kir di Dishub Garut.
"Kami membela klien kami, bahwa sopir tidak bersalah dalam kecelakaan ini,” kata Karmin saat menghadiri persidangan di PN Cibinong.
Karmin menyayangkan pihak Polres Bogor yang tidak menetapkan pemilik bus Karunia Bakti sebagai tersangka. Rencananya sidang lanjutan pemeriksaan saksi-saksi akan dilanjutkan Kamis pekan depan dengan agenda pemeriksaan saksi dari pemilik bus.
Share this
