Tolak Wapres di Mataram, Mahasiswa Tidur di Jalan
Medan - Jumat, 29 Juni 2012
MATARAM -
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Nasional (FMN)
Mataram dan Pergerakan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMII) Mataram, Jumat
(29/6/2012) menggelar aksi unjuk rasa menolak rencana kedatangan Wakil
Presiden RI Boediono yang dijadwalkan menghadiri puncakperingatan Hari
Keluarga Nasional 2012, Sabtu besok.
Dalam aksi yang digelar di simpang empat Bank Indonesia Mataram, para mahasiswa menggelar orasi dan aksi keprihatinan atas berbagai persoalan bangsa yang tak kunjung terselesaikan dibawah kepemimpinan SBY-Boediono.
Aksi keprihatinan ini ditunjukkan dengan tidur bersama di tengah jalan di bawah terik matahari dan shalat jenazah berjamaah. Seorang mahasiswa berlaku layaknya jenazah terbungkus poster yang berbunyi "Selamat Datang Boneka Amerika". Sementara puluhan mahasiswa lainnya berjamaah menjalankan shalat jenazah. Aksi ini adalah simbol
keprihatinan atas kematian rakyat di negeri ini yang tak kunjung membaik nasibnya, karena lemahnya kepemimpinan nasional.
Badarudin, Sekjen FMN Mataram menyatakan Hari Keluarga Nasional seyogyanya adalah upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dengan program keluarga berencana (KB) yang pada kenyataannya masih jauh panggang dari api. "Kegiatan Hari Keluarga Nasional ini hanyalah seremonial belaka, program-program pemerintah selama ini tidak bisa menjawab persoalan kemiskinan rakyat negeri ini," kata Badarudin.
Di NTB, FMN mataram mengkritisi fokus pembangunan di sektor Pertambangan di Pulau Sumbawa dan Pariwisata di Pulau lombok selama ini terbukti tak merubah nasib rakyat NTB yang terus saja terpuruk. "Keberadaan PT Newmont yang mengeruk kekayaan alam di Pulau Sumbawa ternyata tak bisa mendongkrak kehidupan rakyat NTB. Pemerintah dan PT Newmont harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan pemiskinan rakyat NTB," tegas Badar.
Kendati sempat memacetkan arus lalulintas, akan tetapi aksi para mahasiswa ini berlangsung dengan damai di bawah pengawalan sejumlah aparat kepolisian.
Dalam aksi yang digelar di simpang empat Bank Indonesia Mataram, para mahasiswa menggelar orasi dan aksi keprihatinan atas berbagai persoalan bangsa yang tak kunjung terselesaikan dibawah kepemimpinan SBY-Boediono.
Aksi keprihatinan ini ditunjukkan dengan tidur bersama di tengah jalan di bawah terik matahari dan shalat jenazah berjamaah. Seorang mahasiswa berlaku layaknya jenazah terbungkus poster yang berbunyi "Selamat Datang Boneka Amerika". Sementara puluhan mahasiswa lainnya berjamaah menjalankan shalat jenazah. Aksi ini adalah simbol
keprihatinan atas kematian rakyat di negeri ini yang tak kunjung membaik nasibnya, karena lemahnya kepemimpinan nasional.
Badarudin, Sekjen FMN Mataram menyatakan Hari Keluarga Nasional seyogyanya adalah upaya pemerintah untuk mensejahterakan rakyat dengan program keluarga berencana (KB) yang pada kenyataannya masih jauh panggang dari api. "Kegiatan Hari Keluarga Nasional ini hanyalah seremonial belaka, program-program pemerintah selama ini tidak bisa menjawab persoalan kemiskinan rakyat negeri ini," kata Badarudin.
Di NTB, FMN mataram mengkritisi fokus pembangunan di sektor Pertambangan di Pulau Sumbawa dan Pariwisata di Pulau lombok selama ini terbukti tak merubah nasib rakyat NTB yang terus saja terpuruk. "Keberadaan PT Newmont yang mengeruk kekayaan alam di Pulau Sumbawa ternyata tak bisa mendongkrak kehidupan rakyat NTB. Pemerintah dan PT Newmont harus bertanggung jawab atas kerusakan lingkungan dan pemiskinan rakyat NTB," tegas Badar.
Kendati sempat memacetkan arus lalulintas, akan tetapi aksi para mahasiswa ini berlangsung dengan damai di bawah pengawalan sejumlah aparat kepolisian.