Jajal Bus Listrik Ristek

11:49
1107ist.JPG
 


Dahlan Iskan berkunjung ke Kementerian Riset dan Teknologi untuk berdiskusi mengenai tanaman SORGUM dan Bus LIstrik. Dalam diskusi tersebut, Dahlan menginginkan tanaman Sorgum bisa menjadi industri. Karena Sorgum bisa menghasilkan sagu, pakan ternak dan ethanol.

"Kita sudah terlalu beras banget, coba rekan-rekan dari Ristek, BPPT, Lipi, Batan, IPB, UNHAS dan semua yang ikut dalam diskusi ini merumuskan secara tertulis untuk pengembangan Sorgum menjadi industri sagu, pakan ternak dan bahan bakar ethanol," kata Dahlan di ruang rapat Gedung BPPT II, Kementerian Riset dan Teknologi.

Selanjutnya Dahlan menegaskan agar dari Kemenetrian Riset dan Teknologi beserta 7 LPNK dan stake holdernya bisa mengahsilkan 50 ribu ton benih Sorgum yang bisa dibuat untuk sagu, pakan ternak dan bahan bakar ethanol.

"Saya tantang teman-teman ahli pertanian, perkebunan, Ristek dan 7 LPNK untuk menghasilkan 100 ton sagu per hari," tutup Dahlan.

Setelah mengatakan itu Dahlan didampingi Staf Khusus Menteri Bidang Media Massa dan Daerah, Gusti Nurpansyah untuk mencoba bus listrik.

"Saya ingin mengemudi langsung bus listrik ini. bukan untuk jadi penumpangnya," kata Dahlan sambil mengambil alih kemudi yang selanjutnya mengemudi bus listrik yang memiliki bangku untuk 16 penumpang tersebut.

Dimana para penumpangnya Staf Khusus Menteri (SKM) Bidang Media Massa dan Daerah, Gusti Nurpansyah,  SKM Bidang Kelembagaan IPTEK, Zulkifli Halim, Staf Ahli Menristek, Agus Hoetman dan Tenaga Ahli Menristek, Shidki Wahab.

Ketika mengemudi bus listrik buatan LIPI itu, Dahlan juga sempat melakukan manuver dengan tujuan menguji rem bus listrik tersebut.

"Ternyata rem mobil ini (bus listrik) mantap, sama seperti mobil lainnya," kata Menteri BUMN itu.

Kemudian, Dahlan Iskan mengatakan keberadaan bus ini bisa mengembangkan industri otomotif Indonesia karena menggunakan energi listrik.

"Sudah saatnya kita kejar ketertinggalan industri otomotif kita dengan Jepang, China dan negara-negara lain dengan adanya bus ini," katanya.

Dahlan mengatakan bus ini siap dioperasikan setelah semua tahapan yang harus dilalui terlaksana.
Setelah menyetir sendiri bus yang pembuatan prototipenya menelan biaya sekitar Rp1,5 miliar.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »