Kepolisian Daerah Jawa Barat (Dirlantas Polda Jawa
Barat Kombes Pol Bimo Anggoro Seno) memprediksi sedikitnya terdapat 15 titik
rawan kemacetan parah selama arus mudik dan balik Lebaran 1433 H di Jawa Barat.
Rinciannya, ada
delapan titik di jalur mudik utara, tiga titik di jalur tengah, dan empat titik
di jalur selatan. Berikut titik-titik rawan kemacetan tersebut:
1. Di jalur utara, kemacetan diprediksi
terjadi di kawasan Cikampek-Cikopo-Jomin, kawasan Jembatan Gamon, Pasar Eretan,
Putaran Lohbener, Tegal Gubug, Tegal Karang, Pejagan.
2. Di jalur tengah, kemacetan terjadi
antara lain di kawasan Sadang, Kalijati, dan Cijelag.
3. Di jalur selatan, kemacetan parah
akan terjadi di Rancaekek depan PT Kahatex, Nagreg, Limbangan-Malangbong,
Gentong.
Kemacetan di jalur utara antara lain
bakal terjadi di kawasan Jomin dan Pejagan.
Kemacetan di sekitar Jomin masih terjadi karena ada bottle
neck antara Cikopo dengan Mutiara. Di kawasan itu juga terdapat banyak
pabrik. kemacetan juga akan terjadi selepas Tol Pejagan lantaran karena jalur
arteri tidak bisa menampung besarnya volume kendaraan saat arus mudik.
Untuk mengatasi
kemacetan di kawasan sekitar tol Cikopo tersebut, Direktorat Lalu Lintas
Polda sudah menyiapkan solusi. Jika antrean mobil pemudik menuju Jomin ekornya
sudah sampai Mutiara, Bimo menjelaskan, maka kendaraan dari arah Cikopo akan
diarahkan lurus ke Cikampek. Namun, apabila kendaraan pemudik ke arah Mutiara
atau Jomin ekornya sudah mentok sampai gerbang Cikopo, maka arus dari arah
Jakarta akan dibelokkan menuju Sadang. "Mulai km 66, kendaraan akan kami
belokkan ke kanan menuju tol Pubaleunyi (Purwakarta-Bandung-Cileunyi) untuk
selanjutnya masuk jalur tengah," kata Bimo.
Di jalur selatan kemacetan bakal
kembali terjadi di kawasan Nagreg dan Gentong.
Mulai H-7, jalur turunan Nagreg lama akan dibuat satu
jalur khusus kendaraan dari arah Bandung menuju Tasikmalaya atau Garut. "Di
ujung turunan Nagreg Cikaledong, ada pertemuan dengan arus kendaraan dari arah
Tasikmalaya sehingga akan terjadi masalah kemacetan," ujarnya.
Sedangkan di jalur Gentong, kata Bimo, kemacetan
terjadi akibat sempitnya jalan di beberapa titik. Kemacetan parah di Gentong
terutama akan terjadi saat arus balik ketika kendaraan harus mendaki tanjakan
jalur itu.