Jakarta - Beberapa pengurus PO Bus di terminal khusus bus eksekutif Rawamangun mengatakan terdapat penurunan penumpang menjelang lebaran tahun ini. Hal tersebut disampaikan oleh Chalik salah seorang pengurus PO Bus Lorena.
"Untuk H-7 sekarang ini belum terlihat ada lonjakan penumpang, mungkin karena orang-orang banyak yang sudah memilih mudik sewaktu liburan panjang sekolah kemaren," tutur Chalik kepada wartawan di Terminal Rawamangun, (11/08/2012).
Kondisi H-7 lebaran di Terminal Rawamangun, lanjut Chalik masih terbilang sepi, penjualan tiket masih normal seperti hari biasa.
"Kalau seperti ini sih malah lebih ramai kemarin waktu liburan panjang anak sekolah," ungkapnya.
Chalik menambahkan, sepinya penumpang juga akibat dari imbas banyaknya, perusahaan-perusahaan baik negeri maupun swasta yang mengadakan mudik bareng.
"Program mudik bareng memang sedikit banyak ada imbasnya kepada kami, ya mau bagaimana lagi, kita kan tidak bisa memaksa orang pilih angkutan mudik yang mana, dan masa orang mau beramal kita larang,"ujarnya.
Menurutnya, ada juga keuntungan lain yang disebabkan oleh tidak adanya tiket berdiri yang dijual oleh PT KAI, sehingga banyak penumpang kereta yang beralih ke bus, terutama bus eksekutif.
"Ini juga ada keuntungan lain, dari PT KAI, yang biasanya berjubel, kini tidak boleh lagi, makanya banyak yang pindah pake bus, tapi kan kalau di terminal Rawamangun busnya eksekutif semua, jadi harganya relatif lebih tinggi, mungkin orang lebih memilih yang ekonomi," tambahnya.
"Untuk H-7 sekarang ini belum terlihat ada lonjakan penumpang, mungkin karena orang-orang banyak yang sudah memilih mudik sewaktu liburan panjang sekolah kemaren," tutur Chalik kepada wartawan di Terminal Rawamangun, (11/08/2012).
Kondisi H-7 lebaran di Terminal Rawamangun, lanjut Chalik masih terbilang sepi, penjualan tiket masih normal seperti hari biasa.
"Kalau seperti ini sih malah lebih ramai kemarin waktu liburan panjang anak sekolah," ungkapnya.
Chalik menambahkan, sepinya penumpang juga akibat dari imbas banyaknya, perusahaan-perusahaan baik negeri maupun swasta yang mengadakan mudik bareng.
"Program mudik bareng memang sedikit banyak ada imbasnya kepada kami, ya mau bagaimana lagi, kita kan tidak bisa memaksa orang pilih angkutan mudik yang mana, dan masa orang mau beramal kita larang,"ujarnya.
Menurutnya, ada juga keuntungan lain yang disebabkan oleh tidak adanya tiket berdiri yang dijual oleh PT KAI, sehingga banyak penumpang kereta yang beralih ke bus, terutama bus eksekutif.
"Ini juga ada keuntungan lain, dari PT KAI, yang biasanya berjubel, kini tidak boleh lagi, makanya banyak yang pindah pake bus, tapi kan kalau di terminal Rawamangun busnya eksekutif semua, jadi harganya relatif lebih tinggi, mungkin orang lebih memilih yang ekonomi," tambahnya.
Sumber: Tribunnews.com