Hari Pertama Kenaikan Tarif, Masih Banyak Yang Dikeluhkan Masyarkaat

12:25

Jakarta - Nurcahyo bersama penumpang KRL Commuter Line lainnya mulai Senin (1/10/2012) ini harus menyediakan uang lebih banyak. Sebab mulai hari ini tarif KRL Commuter Line naik Rp 2.000. Sayangnya di hari pertama kenaikan tarif, masih banyak hal yang dikeluhkan penumpang.

"Laporan yang masuk ke kami, masalahnya masih sama seperti kemarin-kemarin meskipun ongkos naik KRL-nya lebih mahal. Pintu yang mengganjal, AC mati, kereta yang lewat penuh terus sehingga pada telat," ujar Nurcahyo dari KRL Mania, saat dihubungi wartawan, Senin (1/10/2012).

Menurut dia, informasi kenaikan tiket KRL Commuter Line telah diinformasikan sejak tiga bulan lalu. Namun sayangnya pengumuman itu tidak diikuti dengan disiapkannya fasilitas yang memuaskan para penumpang setia Commuter Line.

"Kita mau push ke pemerintah agar ada perhatian ke tarif. Kalau pemerintah turun tangan, kenaikan ini bisa dibatalkan kok. DPR sebenarnya menolak, tapi cuma secara omongan, bukan institusi," sambung pria yang bekerja di kawasan Bekasi ini.

Kenaikan tarif tersebut, lanjutnya, merupakan bukti ketidakpedulian pemerintah kepada warganya. Apalagi standar pelayanan juga tidak ditingkatkan.

"Rp 2.000 itu buat sebagian orang memberatkan lho. Nggak semua orang penghasilannya besar," imbuh Nurcahyo.

Nurcahyo sendiri harus menyediakan waktu lebih dari 30 menit untuk menunggu kereta di Stasiun Pondok Cina. Selama menunggu, tiga rangkaian Commuter Line melintas, sayangnya kondisinya luar biasa penuh.

"Nggak bisa naik dari Pondok Cina. Eh pas lagi nunggu lewat rangkaian khusus wanita yang nggak terlalu penuh. Tapi kita kan nggak bisa naik. KRL khusus wanita itu kami apresiasi niatnya, tapi rangkaian lainnya diperbaiki dong," protes Nurcahyo.

Dia berharap KRL Commuter Line Depok balik yang berjalan pukul 06.30 WIB kembali dihidupkan. Dengan demikian, penumpang dari Depok terangkut KRL tanpa berdesakan dengan penumpang dari Bogor yang sudah menyemut. Selain itu rangkaian feeder di Manggarai menuju Tanah Abang juga diharapkan ditambah.

"Kasihan pada menunggu lama di Manggarai," lanjut Nurcahyo.

Informasi yang diterima KRL Mania,sejumlah ibu-ibu di Tangerang ada yang nekat naik KRL tanpa tiket. Hal itu sebagai bentuk protes kenaikan tarif Commuter Line.

Karena kenaikan tarif ini, banyak penumpang yang berusaha mengejar KRL ekonomi sehingga mereka pun berangkat lebih pagi dari biasanya.

"Tapi sudah nggak berbentuk. Penumpangnya di atas, di dinding, sudah parah," ucapnya.

Kenaikan tarif yang merata untuk semua jurusan, baik jauh maupun dekat, juga disayangkan. Untuk mereka yang jarak tempuhnya dekat, kenaikan ini tentu makin mencekik leher.

"Naiknya flat karena katanya e-ticketing belum jalan. Nah kenapa nggak jalan-jalan? Harus diinvestigasi ini. Kalau nggak ada perubahan pengguna KRL siap-siap golput di 2014," cetus Nurcahyo. Seperti diketahui, e-ticketing memungkinkan tarif kereta berbeda tergantung jarak jauh-dekat.

Sementara PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator kereta ini mengaku terpaksa menaikkan tarif karena sudah kepepet dan jika tak menaikkan akan rugi.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »