SLEMAN—Ruas jalan di Dusun Jolanan, Sindumartani, Ngemplak, Sleman,
sepanjang enam kilometer rusak parah. Debu beterbangan saat jalur
tersebut dilewati truk pasir yang hampir setiap hari mondar-mandir
menuju Agromulyo dan Glagaharjo.
Salah satu warga, Miniatun
mengatakan, warga tidak takut pada polusi udara karena merasa telah
terbiasa. Bahkan, warga tidak mau menggunakan masker sebagai pelindung.
“Saya
tidak pernah pakai masker. Kalau ada kendaraan lewat, hanya tutup
hidung saja pakai tangan. Nanti beraktivitas lagi,” kata Miniatun,
Minggu (2/9).
Selain Miniatun, masih ada Parjono yang mengaku
tenang-tenang saja dengan kondisi ini. Bahkan dia mengaku biasa mengajak
anaknya tanpa menggunakan masker saat berkendara melintasi jalan
berdebu tersebut.
Parjono mengaku selama ini belum pernah mengalami keluhan gangguan saluran pernafasan yang parah.
“Meskipun
biasa saja, tapi kami merasa terganggu juga dengan aktivitas
penambangan pasir itu. Terlebih truk yang beroperasi selama 24 jam tanpa
henti,” kata Parjono.
Parjono mengaku, meskipun memakai masker tidak akan mengurangi dampak buruk bagi dia dan keluarganya dari menghisap debu.
“Meskipun
sudah terbiasa, tapi lama-kelamaan kami kawatir juga. Seharusnya ada
solusi untuk kami, tapi apa itu? Jangan hanya diminta pakai masker
saja,” katanya.