Jakarta - Humas Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Sudarso, mengatakan ada 20 titik di Jakarta Utara yang berpotensi tergenang air menjelang musim hujan ini. Jumlah itu menyusut dari angka sebelumnya: 22 titik.
"Sebelumnya 22 titik. Tetapi, sejak ada KBT (Kanal Banjir Timur), dua titik sudah bebas dari genangan saat musim banjir. Dua titik itu Jalan Yos Sudarso yang masuk kelurahan Kebon Bawang dan Sunter Jaya," ujar Sudarso saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin, 15 Oktober 2012.
Sudarso mengatakan 20 titik rawan genangan itu meliputi Kanal Pantai, Kapuk Muara, Kapuk Smp 122, Teluk Gong, Muara Baru, Ampera, Hidup Baru, Sunter Permai Raya, Danau Sunter Barat, Danau Sunter Selatan, Gaya Motor, Swasembada, Sindang, Mangga, Kramat Raya, Camar, Dewa Kembar, Cilincing Baru, Kali Baru, Kepu.
Dari 20 titik itu, tujuh masuk wilayah rob, yaitu Kanal Pantai, Kapuk Muara, Kapuk SMP 122, Teluk Gong, Muara Baru, Cilincing Baru, dan Kali Baru.
Menurut salah satu pasangan suami istri yang menjadi warga Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Munah dan Odi, sudah lama sekali mereka tidak merasakan banjir atau genangan air yang masuk hingga ke dalam rumah. Mereka mengatakan, terakhir kali merasakan banjir besar pada 2006.
"Akhir akhir ini kalau banjir ya hanya genangan air di jalan, tidak tinggi sampai masuk ke rumah. Ya tapi kami juga takut kalau nanti banjir," ujar Odi.
Menurut Odi, mayoritas warga Mangga sudah meninggikan rumahnya. Jadi, meski wilayah Mangga masuk titik rawan genangan air saat musim hujan, kecil kemungkinan rumah warga Mangga dimasuki genangan air. Adapun rata-rata rumah masyarakat berdiri dengan posisi lebih tinggi 1 meter 30 sentimeter dari permukaan air.
"Buat mencegah genangan masuk ke rumah, got juga sudah dikeruk hingga kedalamannya 1 meter lebih. Tapi kayaknya yang itu tidak begitu efektif. Air di got tetap saja tinggi tapi tak sampai meluap," ujar Odi.
"Sebelumnya 22 titik. Tetapi, sejak ada KBT (Kanal Banjir Timur), dua titik sudah bebas dari genangan saat musim banjir. Dua titik itu Jalan Yos Sudarso yang masuk kelurahan Kebon Bawang dan Sunter Jaya," ujar Sudarso saat ditemui di kantor Wali Kota Jakarta Utara, Senin, 15 Oktober 2012.
Sudarso mengatakan 20 titik rawan genangan itu meliputi Kanal Pantai, Kapuk Muara, Kapuk Smp 122, Teluk Gong, Muara Baru, Ampera, Hidup Baru, Sunter Permai Raya, Danau Sunter Barat, Danau Sunter Selatan, Gaya Motor, Swasembada, Sindang, Mangga, Kramat Raya, Camar, Dewa Kembar, Cilincing Baru, Kali Baru, Kepu.
Dari 20 titik itu, tujuh masuk wilayah rob, yaitu Kanal Pantai, Kapuk Muara, Kapuk SMP 122, Teluk Gong, Muara Baru, Cilincing Baru, dan Kali Baru.
Menurut salah satu pasangan suami istri yang menjadi warga Mangga, Kelurahan Tugu Utara, Munah dan Odi, sudah lama sekali mereka tidak merasakan banjir atau genangan air yang masuk hingga ke dalam rumah. Mereka mengatakan, terakhir kali merasakan banjir besar pada 2006.
"Akhir akhir ini kalau banjir ya hanya genangan air di jalan, tidak tinggi sampai masuk ke rumah. Ya tapi kami juga takut kalau nanti banjir," ujar Odi.
Menurut Odi, mayoritas warga Mangga sudah meninggikan rumahnya. Jadi, meski wilayah Mangga masuk titik rawan genangan air saat musim hujan, kecil kemungkinan rumah warga Mangga dimasuki genangan air. Adapun rata-rata rumah masyarakat berdiri dengan posisi lebih tinggi 1 meter 30 sentimeter dari permukaan air.
"Buat mencegah genangan masuk ke rumah, got juga sudah dikeruk hingga kedalamannya 1 meter lebih. Tapi kayaknya yang itu tidak begitu efektif. Air di got tetap saja tinggi tapi tak sampai meluap," ujar Odi.
Sumber: Tempo