Jakarta - Jika tidak ada aral melintang pembangunan Terminal Bus Terpadu Pulogebang, Jakarta Timur, akan rampung pada 15 Oktober mendatang. Dengan begitu, pada Desember mendatang terminal tersebut dapat dioperasikan. Hanya saja, karena pembangunan flyover belum tuntas maka pengoperasiannya hanya untuk terminal dalam kota. Sedangkan untuk antar kota antar provinsi harus menunggu pembangunan flyover selesai.
"Terminal Pulogebang akan tetap dioperasionalkan pada Desember mendatang untuk bus dalam kota dulu," ujar Udar Pristono, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Selasa (9/10).
Ia menyebut, saat ini para pekerja tengah melakukan finishing, antara lain melakukan pengecatan railing, dinding dan sejenisnya. Jika kontrak sudah selesai, pihak kontraktor juga masih bertanggung jawab untuk masa pemeliharaan, yakni selama enam bulan ke depan. Namun, hingga saat ini masih ada lahan yang belum dibebaskan untuk akses menuju terminal tersebut yang merupakan kewenangan Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI.
Tercatat, luas lahan yang dipergunakan untuk areal terminal ini sebanyak 14,01 hektar. Dari jumlah tersebut, lahan yang sudah dibebaskan sebanyak 9,08 hektar dan sisanya 4,93 hektar belum dibebaskan. Lahan yang belum dibebaskan itu adalah milik PT Perum Perumnas, Rensi Simbolon dan Emil.
Rencananya, pembebasan atas sisa lahan tersebut dilakukan pada tahun 2012 dengan anggaran Rp 65 miliar. Namun sayangnya, dalam Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 2012, hanya dianggarkan Rp 40 miliar. Dana sebesar itu hanya mampu untuk membebaskan lahan sebanyak 30,597 meter persegi, karena nilai jual objek pajak (NJOP) di wilayah tersebut Rp 1,147 juta per meter persegi.
"Jika sudah dioperasionalkan, Terminal Pulogebang secara umum akan dikelola oleh operator dari pihak swasta. Namun pengelola tersebut tetap di bawah kendali Dinas Perhubungan DKI Jakarta," jelas Pristono.
Kepala UPT Terminal Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Renny Dwi Astuti menambahkan, untuk mendukung penyelesaian pembangunan fisik terminal, pada tahun 2012 ini juga akan dilakukan pemasangan marka dan rambu di dalam terminal. Saat ini sedang dilakukan proses lelang dan ditargetkan lelang selesai pada akhir Oktober ini.
"Untuk pengadaan marka jalan, DKI siapkan anggaran Rp 600 juta dan untuk rambu-rambu Rp 1 miliar dari APBD 2012. Saat ini masih dalam proses lelang dan ditargetkan bulan ini selesai," tandasnya.