Banyaknya truk pengakut galian C (pasir dan batu) yang kelebihan muatan di Jalan Jogja-Solo telah menimbulkan kerusakan jalan parah di wilayah Kabupaten Klaten. Tak hanya itu, banyak truk pengangkut galian C juga menyebabkan arus lalu lintas di jalur utama itu terhambat.
Untuk mengantisipasi kerusakan jalan yang lebih parah, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah akan membangun pos pemantauan kelebihan muatan angkutan galian C di tepi Jalan Jogya-Solo tepatnya di Desa Jambukulon, Kecamatan Ceper, Klaten. Lokasinya berada di sebelah utara jalan.
"Untuk memantau kelebihan muatan, Dishub Provinsi Jawa Tengah akan membangun pos pemantau lebih muatan di sisi utara Jalan Jogya-Solo di Jambukulon, tepat dengan banyaknya arus truk galian C dari kawasan penambangan di Klaten menuju Solo dan sekitarnya. Di sana ada tanah seluas 3.600 meter persegi milik Provinsi Jawa Tengah," kata Sekretaris Dinas Perhubungan Klaten, Sudiyarsono, Rabu (7/11).
Nantinya, mulai dari dana pembangunan sampai pengelolaannya akan dilakukan oleh Provinsi Jateng, Klaten hanya ketempatan saja. Rencananya, pembangunan pos pantau akan dilakukan di tahun 2013, anggaran pembangunannya akan dialokasikan dari APBD Jateng tahun 2013.
Lokasi tersebut sudah disurvei oleh anggota DPRD Provinsi Jateng, Selasa (6/11). Namun, tak hanya pos pantau yang akan dibangun oleh Dishub Provinsi Jateng. Anggota DPRD juga melakukan mengecekan kebutuhan pembangunan jalan penghubung Klaten-Boyolali yang rusak dan akan dibangun tahun 2013 mendatang.
Sudiyarsono ikut mendampingi anggota DPRD meninjau jalan di sekitar Kecamatan Tulung, Jatinom dan Ngawen. Sebagian jalan sudah diperbaiki, namun sebagian lainnya masih rusak. Di ruas jalan itu, kerusakan juga disebabkan oleh banyaknya angkutan galian C yang menuju Boyolali dan Semarang.
"Ada tiga objek yang dicek oleh DPRD Jateng, yakni kebutuhan jalan Boyolali-Klaten, pos pantau lebih muatan dan lampu traffic light di daerah Ngupit, Jatinom. Rencananya, traffic light lama akan direhab dengan yang baru," tegasnya.