147 Korban Jiwa Dalam 843 Laka di Jakut

19:37

Jakarta - Sepanjang tahun ini telah terjadi 843 kecelakaan seluruh wilayah Polres Jakarta Utara. Kasus kecelakaan tersebut melibatkan 987 orang yang menjadi korban kecelakaan yang sebanyak 147 orang di antaranya meninggal dunia.

"Jumlah korban meninggal dunia 147 orang, luka berat 38 orang, luka ringan 802 orang," kata Kanit Laka Lantas Polres Jakarta Utara, AKP Daud Iskandar, saat dihubungi, Jumat (21/12/2012).

DData kecelakaan lalu lintas ini terdiri kecelakan yang melibatkan korban dengan penabrak dan kasus tabrak lari. Angka tabrak lari sangat rendah dibandingkan angka tabrakan yang melibatkan korban dan penabrak.

"Yang korban dan penabraknya ada itu meninggal 101 orang, luka-luka 417 orang, materi atau kendaraannya 104. Yang tabrak lari itu 39 orang meninggal, 161 luka-luka, dan kendaraan 21," ujar Daud.

Daud mengaku angka ini menurun dibandingkan tahun lalu berdasarkan korban jiwa. Ia pun menyebutkan empat titik rawan di Jakarta Utara secara umum.

"Ini turun, tahun lalu itu sekitar seratusan meninggal, jadi ini menurun. Jakarta Utara sementara sebagian yang rawan seperti Jalan Cakung-Cilincing, Jalan Raya Cilincing, Jalan Marunda, dan Jalan Yos Sudarso. Tapi jumlahnya merata tidak ada yang menonjol," ujar Daud.

Kasus kecelakaan tersebut melibatkan 1.181 kendaraan bermotor dengan total kerugian materinya mencapai Rp 1,56 milyar. Januari terjadi 58 kecelakaan dengan kerugian Rp 155 juta, Februari 70 kejadian dengan kerugian Rp 131 juta, Maret 90 kejadian dengan kerugian 155 juta, April 78 kejadian dengan kerugian Rp 150 juta, Mei 98 kejadian dengan kerugian Rp 242 juta.

Juni 74 kejadian dengan kerugian Rp 198 juta, Juli 74 kejadian dengan kerugian Rp 199 juta, Agustus 74 kejadian dengan kerugian Rp 133 juta, September 63 kejadian dengan kerugian 117 juta, Oktober 92 kejadian dengan kerugian Rp 150 juta, dan November 72 kejadian dengan kerugian Rp 233 juta.

"Penyebab banyak, khususnya sepeda motor karena kurang disiplin. Lalu jalan licin, jalan menyempit, dan pejalan kaki yang menyeberang sembarangan. Truk pengangkut kontainer kan besar, bisa saja tidak melihat kalau ada yang menyeberang," ujar Daud.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »