Keuchik Alue Naga, Zulkifli kepada wartawan, mengatakan, bila tanggul tersebut tak segera dibangun, maka dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, jalan tersebut akan terputus. Sebab, saat ini jarak air laut dengan badan jalan hanya tinggal 2,5 meter lagi.
“Kami mohon tahun ini tanggul pengaman jalan dibangun. Jangan sampai jalan ini perlahan-lahan putus akibat digerus air pasang,” pinta Zulkifli saat mendampingi Wakil Ketua DPRA, Sulaiman Abda, meninjau lokasi jalan rusak itu, kemarin.
Menurut Zulkifli, setiap kali pasang air laut terjadi, maka waktu itu pula tanah perlahan-lahan hilang tergerus air laut. Semakin lama, air laut semakin dekat dengan badan. Dulu, kata Zukifli, jarak antara air laut dengan badan jalan tak sedekat saat ini.
Kepada Sulaiman Abda, Zukifli mengatakan, setiap pasang terjadi air bahkan sering masuk ke permukiman warga dan meremdam badan jalan. Kondisi inilah yang dikhawatirkan lama kelamaan jalan tersebut akan putus, karena saban hari diterjang dan direndam air laut.
Akan Kami Perjuangkan
MENANGGAPI permohonan warga tersebut, Sulaiman Abda mengatakan pihaknya akan membicarakan persoalan tersebut di kalangan dewan. “Tentu semua ini butuh proses, dan akan saya bawa dulu ke dewan untuk dibicarakan,” ujar Sulaiman Abda.
Menurut dia, keluhan warga Alue Naga adalah hal yang mendesak dan harus mendapat perhatian serius pemerintah. Menurut pantauannya, tanggul yang sudah dibangun sekitar 300 meter. Masih dibutuhkan sekitar 1.000 meter lagi agar kawasan tersebut benar-benar aman dari abrasi pantai.
Selain tanggul, tambah Sulaiman Abda, hal lain yang juga perlu dibantu adalah masjid dan TPA. Kondisi masjid, menurutnya, perlu diperbaiki. “Saya berharap Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pengairan agar bisa memplotkan dana untuk pembangunan tanggul di Alue Naga,” pinta Sulaiman Abda.